Rupiah Menguat 0,15%: Dolar AS Melemah, Sentimen Pasar Positif

Rupiah menguat 0,15 persen di awal perdagangan pekan ini, sejalan dengan tren global dan sentimen positif pasar.
Grafik pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sumber: Antara

Pagi ini, rupiah membuka perdagangan pasar spot di posisi Rp16.347 per dolar AS. Kenaikan ini sebesar 24 poin atau 0,15 persen, menunjukkan sentimen positif di awal pekan. Mata uang Garuda ini berhasil menguat meskipun masih berada dalam fluktuasi pasar global yang cukup dinamis.

Mata uang Asia lainnya juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Baht Thailand menguat 0,01 persen, sementara won Korea Selatan melemah 0,22 persen. Yen Jepang menguat 0,12 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,26 persen. Pergerakan ini mencerminkan respons pasar terhadap berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang mempengaruhi nilai tukar.

Pada sisi mata uang utama negara maju, poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, euro Eropa naik 0,10 persen, franc Swiss menguat 0,05 persen, dan dolar Kanada naik 0,06 persen. Penguatan ini sejalan dengan tren global yang dipengaruhi oleh data ekonomi dan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank-bank sentral.

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, menilai bahwa penguatan rupiah terjadi karena dolar AS melemah setelah rilis data kepercayaan konsumen AS yang lebih rendah dari perkiraan. Meskipun demikian, penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas oleh kekhawatiran seputar tarif yang dikenakan oleh pemerintahan Donald Trump.

Diperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.250 hingga Rp16.350 per dolar AS pada hari ini. Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menentukan langkah selanjutnya. Sentimen positif ini diharapkan dapat berlanjut seiring dengan pemulihan ekonomi yang stabil.

Berita terkait
Rupiah Terpuruk: Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global dan Tensi Ukraina-Rusia
Rupiah dibuka melemah di posisi Rp16.359 per dolar AS, dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan isu regional.