Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, mengatakan Rusia dan China sama-sama menimbulkan ancaman militer dan teknologi terhadap NATO (North Atlantic Treaty Organization - Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Hal ini disampaikan Menlu Blinken di markas NATO di Brussel, Belgia, hari Rabu, 24 Maret 2021.
Berbicara di Brussels setelah melangsungkan pertemuan dengan para menteri luar negeri negara-negara anggota NATO, Blinken mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden “sangat berkomitmen” pada organisasi itu, dan menambahkan kini saatnya memperkuat aliansi “bahkan mungkin dibandingkan sebelumnya.”
Menlu Blinken menambahkan, “Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joe Biden dalam Konferensi Keamanan di Munich bulan lalu, komitmen kami pada NATO tak tergoyahkan. Amerika sangat berkomitmen pada NATO, termasuk soal Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.”

Menurut Menlu Blinken tekad itu dia tegaskan kembali dalam pertemuan NATO pekan ini. Saya dan Menteri Pertahaan Llyod Austin menunjukkan komitmen yang sama pada sekutu-sekutu AS di Jepang dan Korea Selatan. Blinken mengatakan bahwa, “Baru-baru ini menyelesaikan perundingan tentang perjanjian pembagian beban anggaran, yang akan membantu memastikan kemakmuran dan perdamaian dalam kawasan Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas, dalam beberapa tahun mendatang.”
Blinken juga menyoroti ancaman dari Rusia dan China. “Dari tahun ke tahun ambisi militer China terus meningkat. Sementara Rusia berupaya merusak tatanan berbasis aturan yang menjamin keamanan kolektif kita,” ujar Blinken.
Ditambahkannya, kedua negara adidaya itu juga siap menggunakan tindakan non-militer “agresif,” termasuk melakukan serangan di dunia maya dan menyebarluaskan disinformasi untuk mengancam “nilai-nilai bersama” di dalam NATO (em/lt)/voaindonesia.com. []