Rusia dan Ukriana Optimistis Segera Capai Kesepakatan

Pejabat AS mengatakan bahwa Moskow telah meminta peralatan militer kepada Beijing sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu
Konflik di Ukraina telah memicu aksi protes di banyak negara di Eropa (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Rusia dan Ukraina sama-sama mengisyaratkan kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata di tengah pertempuran yang sedang berlangsung. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tengah menunggu pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Rusia pada hari Minggu, 13 Maret 2022, mengatakan bahwa delegasi Ukraina dan Rusia telah menemukan kemajuan dalam pembicaraan untuk menyelesaikan pertempuran di Ukraina yang telah berlangsung lebih dari dua minggu setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan invasi ke negara tetangganya itu.

Dikutip dari Kantor Berita AFP, seorang anggota negosiator dari Rusia, Leonid Slutsky, mengatakan bahwa kedua negara sudah mencapai perkembangan signifikan setelah beberapa putaran pertemuan di perbatasan Belarus.

"Jika kita membandingkan posisi kedua delegasi di awal pembicaraan dan sekarang, kita melihat kemajuan yang signifikan," ujar Slutsky.

"Harapan saya sendiri adalah bahwa kemajuan ini dapat berkembang selama beberapa hari ke depan menjadi posisi terpadu yang dipegang oleh kedua delegasi dalam dokumen yang akan ditandatangani," lanjutnya.

Sementara penasihat kepresidenan Ukraina, Mikhailo Podolyak pada hari Minggu, 13 Maret 2022, melalui akun Twitter-nya mencuit bahwa Rusia telah berhenti mengeluarkan "ultimatum" dan malah "dengan seksama, mendengarkan posisi kami."

Kedua pihak akan kembali mengadakan pembicaraan pada hari Senin, 14 Maret 2022, yang akan digelar melalui konferensi video.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyamarPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berjalan di area penyamaran ketika ia berkunjung ke wilayah konflik di Donetsk, di timur Ukraina, pada 6 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - Ukrainian Presidential Press Office via AP)

1 Zelenskyy minta dialog langsung dengan Putin

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam postingan videonya pada hari Minggu, 13 Maret 2022, malam mengatakan akan terus melanjutkan negosiasi dengan Rusia demi tercapainya gencatan senjata danterbentuknya lebih banyak koridor kemanusiaan. Dia menjelaskan bahwa koridor-koridor itu telah menyelamatkan lebih dari 130.000 orang dalam enam hari terkahir.

Zelenskyy juga mengatakan sedang menunggu terlaksananya pertemuan dengan Vladimir Putin. Sebelumnya, Zelenskyy telah berulang kali meminta untuk bertemu dengan Putin. Dalam videonya tersebut, ia pun mengatakan bahwa delegasinya memiliki "tugas jelas" untuk melakukan segalanya demi memastikan pertemuan antara dua kepala negara.

Dilansir oleh Kantor Berita Associated Press (AP), Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan sepanjang sepekan terakhir ada "beberapa pergeseran positif" dalam dialog antara kedua negara dan bahwa dialog tersebut diselenggarakan hampir setiap hari.

putin dan xi di beijingPresiden Rusia, Vladimir Purin (kiri), dan Presiden China, Xi Jinping (kanan), pada pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing (Foto: dw.com/id)

2 Rusia meminta dukungan militer China?

Dikutip dari sejumlah outlet media, antara lain Financial Times, Washington Post, dan New York Times, pejabat Amerika Serika (AS) mengatakan bahwa Moskow telah meminta peralatan militer kepada Beijing sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu, menanggapi laporan tersebut dengan mengatakan: "Saya belum pernah mendengar hal itu."

Pengyu mengatakan kepada awak media bahwa situasi di Ukraina "membingungkan" dan bahwa prioritas China adalah mencegahnya dari "meningkat atau bahkan lepas kendali."

Laporan itu muncul beberapa jam setelah Gedung Putih memperingatkan Beijing akan menghadapi "konsekuensi" berat jika membantu Moskow menghindari sanksi. Para diplomat AS dan China dijadwalkan bertemu pada hari Senin, 14 Maret 2022, di Roma untuk membahasa konflik Rusia-Ukraina.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, dilaporkan telah berbicara dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk membahas perang Rusia melawan Ukraina. Menurut keterangan Gedung Putih pada hari Senin, 14 Maret 2022, pagi, kedua pemimpin "meninjau kembali keterlibatan diplomatik baru-baru ini dan menggarisbawahi komitmen mereka untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya."

Biden dan Macron juga disebut akan "mendukung pemerintah dan rakyat Ukraina." [rap/ha (AFP, AP, Reuters)]/dw.com/id. []

Jepang Bekukan Aset Oligarki Kremlin

Satuan Tugas Amerika dengan Target Menyita Aset Oligarki Rusia

Amerika Putuskan Akses Rusia Terhadap Dolar

Aset Roman Abramovich di Amerika Dibekukan

Berita terkait
Inggris Akan Bayar Warganya yang Buka Pintu bagi Pengungsi Ukraina
Inggris akan membayar orang-orang untuk membuka rumah mereka bagi pengungsi Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.