Rutan Bantaeng Fasilitasi Warga Binaan Hapus Tato

Wabup Bantaeng Sahabuddin menginginkan Rutan bisa menjadi pesantren bagi warga binaan agar bisa diterima kembali di masyarakat.
Rutan Bantaeng menggelar hapus tato dan tutup tindik bagi warga binaan, Sabtu, 7 Maret 2020. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizki)

Bantaeng - Rumah tahanan (rutan) kelas IIB Bantaeng, Sulawesi Selatan menggelar acara hapus tatto dan tutup tindik bagi warga binaan. Dalam kegiatan ini, Rutan Bantaeng bekerja sama dengan Komunitas Hijrah Tanpa dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Kepala Rutan Bantaeng Muhammad Ishak menuturkan bahwa kegiatan hapus tato ini bisa dilakukan sesering mungkin sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat, khususnya kepada warga binaan.

Saya bermimpi bahwa nantinya saya dan Pak Ishak bisa menjadikan Rutan Bantaeng ini sebagai pesantren yang dapat membentuk kepribadian baru terhadap warga binaan.

“Besar harapan kami kiranya kegiatan seperti ini bisa selalu digalakkan, khususnya perhatian terhadap saudara-saudara kita yang pernah tersesat, Mari kita beri mereka penghidupan lebih baik,” tutur Ishak.

Sementara Wakil Bupati Bantaeng H Sahabuddin mengharapkan agar Rutan Bantaeng bisa menjadi pesantren bagi warga binaan.

"Saya bermimpi bahwa nantinya saya dan Pak Ishak bisa menjadikan Rutan Bantaeng ini sebagai pesantren yang dapat membentuk kepribadian baru terhadap warga binaan, agar bisa menjadi pribadi yang dapat mengubah citra setelah kembali ke masyarakat,” ujar mantan Ketua DPRD Bantaeng itu.

Ia pun mengapresiasi langkah Rutan Bantaeng yang menggelar hapus tato bagi warga binaan. Baginya kegiatan tersebut bisa menjadi sarana pembinaan positif bagi warga binaan.

“Saya harap apa yang kita lakukan hari ini bisa menjadi hasil yang baik dan dapat kita petik di kemudian hari. Agar mereka yang dulunya dicap bekas narapidana bisa menjadi sebuah contoh yang dapat ditiru oleh masyarakat luas,” kata dia.

Sementara Ketua Yayasan Mahtan Abdul Azis mengaku sebelum melakukan hapus tato, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu apakah terjangkit penyakit atau tidak.

"Persiapan yang dilakukan bagi ingin menghapus tato, kita lakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah terinfeksi HIV, Hepatitis, termasuk diperiksa gula darahnya," ujar Abdul Azis.

Selain pemeriksan kesehatan, warga binaan Rutan Bantaeng yang hendak menghapus tato pada tubuh ini diwajibkan untuk menghafalkan Alquran surah Ar-Rahman. Dia mengaku telah menyiapkan tiga mesin laser untuk digunakan penghapusan tato kepada 39 warga binaan Rutan Bantaeng.

"Yang mendaftar hapus tatto ada 39 orang," tuturnya.

Tak hanya hapus tato, Mahtan juga memfasilitasi bagi warga binaan Rutan Bantaeng untuk tutup tindik. Setidaknya ada 21 warga binaan mendaftar untuk tutup tindik. []

Berita terkait
Corona Bikin Harga Jahe Mahal di Pasar Bantaeng
Merebaknya isu jahe bisa menyembuhkan virus corona membuat harga jahe di Kabupaten Bantaeng sangat mahal.
Panik karena Corona, Masker Langka di Bantaeng
Akibat panik karena isu penyebaran virus corona, membuat masker di Kabupaten Bantaeng hilang dari peredaran karena diborong pembeli.
Kecelakaan di Ujung Labbu Bantaeng yang Angker
Kecelakaan tunggal terjadi di jalan poros Andi Mannappiang, kampung Ujung Labbu, Kabupaten Bantaeng. Beruntung tidak ada korban jiwa.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.