Jakarta - Raksasa e-commerce China, Alibaba mencoba melobi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk meredakan hubungan AS-Tiongkok. Hal ini karena Presiden Trump menebar ancaman kepada perusahaan-perusahaan China. "
"Fokus komersial utama Alibaba di AS adalah mendukung merek, pengecer, bisnis kecil dan petani Amerika untuk menjual kepada konsumen dan mitra dagang di China serta pasar utama lainnya di seluruh dunia," kata CEO Alibaba, Daniel Zhang kepada investor seperti diberitakan dari BBC News.
Baca Juga: Setelah TikTok, Trump Juga Bakal Larang Alibaba
Menurut Zhang, pihaknya memantau dengan cermat perubahan terbaru dalam kebijakan pemerintah AS terhadap perusahaan Tiongkok dalam situasi yang sangat berubah-ubah. "Kami menilai situasi dan potensi dampak apa pun dengan hati-hati dan menyeluruh, dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mematuhi peraturan baru," tuturnya.

Pernyataan Zhang itu muncul saat Alibaba mengumumkan lonjakan penjualan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Perusahaan yang berbasis di Hangzhou mencatat penjualan dari bisnis perdagangannya naik 34% dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni, dibandingkan periode sama tahun lalu.
Saham perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu telah melonjak lebih dari 20% tahun ini karena investor di seluruh dunia menggelontorkan uang ke perusahaan teknologi yang terlihat mendapat manfaat dari orang-orang yang tinggal di rumah selama pandemi Covid-19. Hasil kuat Alibaba mencerminkan rebound ekonomi Tiongkok pasca pandemi.
Virus Covid-19 secara mendasar mengubah perilaku konsumen di China. Di tengah penguncian (lockdown), orang berbondong-bondong belanja online untuk membeli barang-barang seperti tikar yoga dan masker wajah. Merebanyak virus Covid-19 juga mendorong ebih banyak orang secara online untuk membeli bahan makanan dan tren ini berlanjut di Tiongkok pandemi.
Baca Juga: Alibaba dan Xiaomi Masuk Indeks Hang seng Hong Kong
Sebelumnya, awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta perusahaan teknologi Amerika untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan China, termasuk penyedia komputasi awan Alibaba, Tencent dan Baidu. Keputusan ini sebagai bagian dari apa yang disebut program "Jaringan Bersih" Pemerintahan Trump. Sementara itu, Trump berjanji akan mengenakan tarif pada perusahaan-perusahaan AS yang menolak memindahkan pekerjaannya kembali dari Tiongkok. []