Baubau, (Tagar 29/9/2018) – Adrian (35), saksi gempa bumi tektonik 7,4 SR yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, mengungkapkan bahwa ada ratusan anggota Satpol-PP yang belum diketahui nasibnya sampai saat ini.
"Pengakuan belum ditemukannya ratusan anggota Satpol-PP Kota Palu itu disampaikan saksi korban yang selamat dari terjangan tsunami bernama Adrian (35)," demikian dilaporkan wartawan LKBN Antara, Rolex Malaha, dari Palu, Sabtu, pukul 10.17 WITA.
Disebutkan, saksi ditemui di sekitar Balai Kota Palu, Adrian menceritakan kronologis bahwa ia adalah bagian dari 250 anggota Satpol-PP Kota Palu yang pada Jumat (28/9) mengamankan lokasi acara pembukaan Fetsival "Pesona Palu Lomoni".
Ratusan anggota Satpol-PP itu berada di lokasi acara festival yang berlangsung di pinggir pantai anjungan Nusantara, Kota Palu, bersama anggota pengamanan lainnya yang berasal dari unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan.
Warga melihat bangunan pusat perbelanjaan yang ambruk akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). (Foto: Ant/Rolex Malaha)
Mereka melakukan apel pasukan untuk mengamankan festival tersebut, pada Jumat (28/9), pukul 15.00 WITA.
"Tiba-tiba gempa pertama terjadi disusul kepanikan orang yang sebagian melarikan diri menjauh dari pantai," kata Adrian.
"Namun, setelah kami melihat air tiba-tiba turun, dan akhirnya terjadi kepanikan besar. Belum sempat melarikan diri, terjadi gempa yang lebih besar pada 7,4 SR itu, dan tiba-tiba air naik." tambahnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, hingga Sabtu pagi pukul 10.17 WITA, jenazah anggota Satpol-PP yang ditemukan baru empat orang, yang ada di kantor wali kota.
Adapun ratusan lainnya belum diketahui nasibnya.
Ribuan warga Adrian juga menceritakan bahwa di pantai tersebut, yang hadir tidak hanya ratusan anggota Satpol-PP, satuan pengamanan dari TNI, Polri, dan Dishub saja, Namun, kata dia, ada seribuan warga yang berkumpul, termasuk pelajar yang akan ikut mengisi acara festival itu.
Sedianya, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Wali Kota Palu Hidayat akan membuka acara tersebut.
Tetapi, para pejabat tersebut belum sampai di tempat acara.
Hingga berita ini dilaporkan pukul 11.00 WITA, terlihat dua pesawat TNI yang terbang di ketinggian dan satu helikopter terbang memantau suasana kota.
Sementara itu, kondisi di Rumah Sakit Umum Budi Agung, ada sejumlah pasien korban bencana yang belum tertangani oleh tim medis, termasuk kekurangan tabung oksigen dan infus.
Terlihat korban bencana yang terluka parah merintih kesakitan.
Sementara itu, tenaga dokter dan perawat juga kurang.
Beberapa kerusakan parah bangunan juga terlihat di sudut kota, sedangkan banyak warga mengurusi keluarga masing-masing.
Warga Buol
Sementara itu, warga Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, mengungsi di kantor bupati setempat pascagempa pada Jumat (28/9).
"Isu tsunami sampai ke telinga warga Buol, makanya kami beramai-ramai mengungsi di kantor bupati yang berada di ketinggian," ujar warga setempat Rama Aitam di Buol, Sabtu (29/8).
Prajurit TNI memasukan logistik kedalam pesawat untuk tugas misi kemanusian gempa Palu, Sulawesi Tengah di Base Ops Pangkalan Udara Militer Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Panglima TNI melepas sebanyak 200 prajurit TNI, 35 Basarnas dan dua Kominfo guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana gempa dan tsunami. (Foto: Ant/Muhammad Adimaja)
Dia menambahkan, isu menyebar sekitar pukul 19.30 WITA yang mengatakan jika wilayah Toli-toli telah diterjang tsunami.
Puncak keramaian banyaknya warga yang mengungsi sekitar pukul 21.30 WITA, pasca-gempa yang dirasakan warga pada pukul 18.00 WITA.
Rama menyebutkan, sekitar pukul 23.30 WITA, air laut sempat surut menyebabkan warga semakin panik.
"Banyak warga yang mengungsi, bahkan seorang ibu hamil yang baru melahirkan juga ikut diungsikan di kawasan kantor bupati," ujarnya.
Paling banyak, warga dari kawasan tanjung bendar yang berada di pusat perekonomian setempat memilih mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Pantauan wartawan pada pukul 05.00 WITA, warga mulai kembali dari pengungsiannya setelah yakin gempa dan tsunami tidak akan terjadi.
Sampah kemasan air mineral sangat banyak memenuhi halaman dan jalanan menuju kantor bupati tersebut.
Sayangnya, belum ada pejabat setempat yang bisa dihubungi sebab hari Sabtu, kantor pemerintahan daerah tutup. Ditambah lagi jaringan telekomunikasi hingga kini masih terputus. []