Jakarta – Samsung dan Hyundai dikabarkan sedang mengembangkan semikonduktor super efisien, chip manajemen baterai, sensor gambar, dan prosesor aplikasi untuk sistem hiburan dalam mobil. Hal ini dilakukan melalui kerjasama antara keduanya dengan menggandeng pemerintah Korea Selatan dengan tujuan untuk mengatasi kekurangan chip yang merupakan satu komponen dalam pembuatan mobil.
Kerjasama ketiga pihak ini, juga melibatkan Institut Teknologi Elektronik Korea Selatan, Institut Teknologi Otomotif Korea, serta Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi. Industri otomotif setempat akan penerima manfaat utama dari kolaborasi baru ini. Menurut laporan Gizmochina, mereka juga akan menerima dampak secara global bila kemitraan itu berhasil.
Hyundai raih pendapatan bulanan terendah akibat virus corona. (Foto: Reuters/Stephen Lam)
Terkait kerjasama ini, semua pihak sadar bahwa pasar semikonduktor otomotif tidak menguntungkan seperti yang ada pada produk seluler. Sehingga kolaborasi tersebut bertujuan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang. Samsung Electronics dan Hyundai pun, menyadari fakta bila mereka mungkin tidak memperoleh keuntungan besar sejak awal.
- Baca juga : Profil Pendiri Samsung Lee Byung-chul, Anak Tuan Tanah Kaya Raya
- Baca juga : Mobil Hyundai Santa Fe 2021 Mengaspal dengan Empat Varian
Sementara soal keterlibatan pemerintah Korea Selatan dalam proyek ini, tak lain lantaran negeri gingseng ingin menjadi lebih mandiri, terutama pada bidang semikonduktor otomotif. Samsung sendiri berencana mengembangkan produk semikonduktor otomotif berkinerja tinggi berdasarkan wafer 12 inci daripada mengandalkan wafer 8 inci seperti industri lainnya.

Adapun saat ini, sejumlah pabrikan otomotif sedang mengalami kelangkaan chip yang membuat produksi mobil mengalami gangguan. Kelangkaan ini, juga dialami oleh merek-merek besar asal Jepang yakni Honda, Mitsubishi, Nissan, dan Toyota. []