Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan dirinya tidak berkeinginan menduduki jabatan di badan usaha milik negara (BUMN). Ia menilai, BUMN itu merupakan tempat yang harus bersih dari kepentingan dan unsur politik.
“Sebagai kader Gerindra saya sampaikan ke Pak Erick nanti BUMN akan disorot karena kan punya rakyat. Jangan sampai dia (Erick) pusing karena masalah politiknya akhirnya mendominasi,” katanya di JW Marriott, Jakarta, Rabu, 20 November 2019, seperti diberitakan Antara.
Sandi sapaan akrab Sandiaga Salahuddin Uno itu mengaku tidak ada tawaran dan pembicaraan dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi direksi di salah satu BUMN. Ia menyebutkan dalam berkontribusi untuk melakukan pembangunan di Indonesia tidak perlu menjadi menteri atau pejabat di perusahaan BUMN namun juga bisa melalui bidang masing-masing yang telah ditekuni.
Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat koordinasi di Kementerian PUPR di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019. (Foto: Antara/Indra Arief Pribadi/am)
“Profesional yang pergi ke kantor, teman-teman media yang independen, pengusaha di sektor ekonomi kreatif, emak-emak yang kembangkan UKM juga bisa,” ujar Sandi.
Menurutnya, BUMN harus dikelola oleh talenta-talenta terbaik sehingga diperlukan seleksi yang ketat dan proses yang baik dengan memastikan tidak adanya benturan kepentingan individu maupun politik. Sandi memastikan bahwa hubungannya dengan Erick Thohir tetap berjalan dengan baik meski hanya melalui WhatsApp.
Sandi mengaku banyak memberi masukan terkait bidang yang sedang dipegang oleh Erick. “Saya masih komunikasi ya tentunya karena sahabat lama dari masa kecil. Saya berikan pemikiran saya tentang tingginya utang di BUMN dan bagaimana kita membangun infrastruktur dalam konsep kemitraan,” katanya.[]
Baca Juga: