Tapteng - Banjir yang merendam tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, merusak persawahan milik warga dan hampir dipastikan gagal panen.
Salah satunya sawah milik Oppung Yona, di Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus. Oppung Yona, hanya bisa pasrah melihat sawah miliknya rusak terendam banjir.
Padahal, kata dia, tinggal menghitung hari, padi miliknya sudah bisa dipanen.
Dia menceritakan, banjir terjadi pada Selasa 28 Januari 2020, pukul 16.00 WIB kemarin, dan menyaksikan luapan air sungai Aek Sirahar merendam sawahnya.
Yah, bagaimanalah, rumah pun sudah tak ada lagi
"Akibat banjir itu, tak tahu lagi aku, dibawa ketawalah, kalau nangis nanti sakit kepala, jadi sakit," katanya kepada Tagar, Kamis 30 Januari 2020.

Meski begitu, wanita paruh baya tersebut terlihat tegar dan memanen padi yang masih tersisa.
"Kira-kira satu minggu lagi sudah panen, tetapi inilah harus diambil lah, ada sebagian yang sudah berbuah, kalau tidak diambil dua malam lagi busuk ini, mana yang bagus itulah diambil," ucapnya.
Tidak hanya sawah miliknya yang terendam banjir, rumah dan hewan ternak seperti bebek, ayam, dan babi juga ikut terendam.
"Yah, bagaimanalah, rumah pun sudah tak ada lagi pintunya, inilah rumah kami, setengah rumah itu terendam banjir, ada kiannya di sini pondok, habis, itulah air itu setengah rumah itu tergenang," ungkapnya.[]