Cianjur - Sedikitnya 13 ribu lebih pemudik dari berbagai daerah sudah tiba di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bahkan setiap hari para pemudik ini terus berdatangan ke Kabupaten Cianjur. Para pemudik ini datang dari berbagai Wilayah, tak sedikit para pemudik justru datang dari zona merah pandemi virus corona (Covid-19).
“Banyak pemudik yang datang dari Luar Cianjur, saat ini berdasarkan data by name by address, lebih dari 13 ribu orang pemudik tiba di Cianjur, ini yang dikhawatirkan, jika yang datang membawa penyakit ini yang menjadi tidak baik bagi Cianjur,” ungkap Herman, di Cianjur. Selasa, 7 April 2020.
Herman menuturkan, untuk mengantisipasi lonjakan Pemudik, Pemerintah bersama Forkopimda sudah membentuk tim, untuk menjaga pos perbatasan antara Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten/Kota lain. “Sampai saat ini ada beberapa Posko, diantaranya Cipanas-Puncak, Haurwangi perbatasan Jonggol, Cikalong kulon dengan Purwakarta, Gekbrong dan Sukabumi serta beberapa Perbatasan masuknya ke Kabupaten Cianjur,” jelas Herman.

Herman mengatakan, dari total beberapa Posko ada 100 tim yang diterjunkan oleh Pemerintah Cianjur bekerjasama dengan TNI dan Polres Cianjur. “Memang kita saat ini dikelilingi Kabupaten / Kota zona merah itu yang menjadi antisipasi kita agar tidak virus yang masuk ke Cianjur,” kata Herman.
Saat ini Pemkab Cianjur tengah berupaya untuk mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 agar tidak menyebar di Cianjur, selain menjaga wilayah perbatasan, juga di berbagai tempat selalu disemprot cairan disinfektan. “Menurut ahli Cianjur ini Daerah yang diuntungkan oleh Medan, karena Cianjur ini legak-legok, dan Virus ini lebih suka Daerah yang datar, dalam artian Cianjur aman, tapi manakala ada orang Luar yang masuk ke Cianjur ini menjadi masalah jadi kata kuncinya kita harus batasi orang masuk,” ungkap Herman.
Untuk membatasi Wilayah agar tidak banyak orang masuk ke Cianjur, Perbatasan pun mulai dijaga ketat, bahkan yang masuk ke Cianjur akan melalui beberapa tahapan tes. “Setiap yang masuk, kami periksa suhu tubuh, kesehatan, dan itu di data dan kami sampaikan ke Wilayahnya yang akan ditempati, sehingga nantinya pihak Desa maupun Kecamatan akan membuat laporan terkait para pemudik,” tutur Herman.
Disamping itu Herman juga menginstruksikan jajaran yang ada di Wilayah untuk selalu memantau kondisi pemudik dan selama 14 hari harus diisolasi mandiri. “kami akan membuat gugus yang ada di Desa, saat ini sudah ada kang Jabut (tukang jaga lembur) dan Retana (Relawan tanggap bencana) serta Rt dan Rw akan kita maksimalkan untuk selalu menjaga wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Senada diungkapkan, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, bahwa upaya yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19, yakni dengan mengkarantina Wilayah. “Sebelum pecah telur, karena Cianjur masih aman berada di Zona Hijau, lebih baik diupayakan untuk Karantina Wilayah,” kata Yusman
Yusman menambahkan, setiap hari akan selalu ada penambahan kasus, baik Orang dalam Pemantauan ataupun Pasien dalam Pengawasan, karena banyaknya warga Cianjur yang mudik dari Zona Merah.” Pdp dan odp laporan dari Puskesmas dan dari puskesmas ada peningkatan kasus dan kunjungan, bisa dua kali lipat, dikarenakan ada fenomena mudik, karena jika Pemudik dari Zona Merah otomatis Odp meningkat, setiap hari ada terus Odp,” ungkap Yusman. []
- Muhammad Ginanjar