Sebelum Meninggal, Mahasiswa Unand Sakit Kepala

Sebelum meninggal, FD mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat sering sakit kepala.
Jenazah Florianza Degemilang, 21 tahun, di bawa menggunakan ambulans ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk dimakamkan di Kota Bumi, Tangerang, Banten. (Foto: Tagar/Muhammad Aidil)

Padang - Mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat, berinisial FD yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kos-kosannya pada Sabtu, 7 Maret 2020 malam dimakamkan di Kota Bumi, Tangerang, Banten, Minggu, 8 Maret 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh pihak keluarga korban, Afri Yenis saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Sumbar. Dirinya mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas atas meninggalnya FD dan tidak dilakukan autopsi terhadap jenazahnya. Ia mengatakan, kedua orang tua korban berasal dari Kubang, Kota Sawahlunto, Sumbar.

Dia tak pernah mengeluh dan selalu mengaku sehat-sehat saja jika kami tanya.

"Namun jenazah di bawa ke rumah duka di Kota Bumi Tangerang untuk segera dikebumikan berdasarkan keterangan pihak keluarga," kata Afri Yenis kepada Tagar, Minggu, 8 Maret 2020.

Sementara itu, ayah kandung FD, Elizam, 53 tahun, mengatakan, anaknya meninggal karena keadaan sakit, yaitu sakit kepala dan sudah pernah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Saya terakhir berkomunikasi dengan anak sulung saya ini pada Rabu 4 Maret 2020 melalui sambungan Video Call WhatsApp Messenger. Dia tak pernah mengeluh dan selalu mengaku sehat-sehat saja jika kami tanya," katanya.

Pantauan Tagar di RS Bhayangkara Polda Sumbar, jenazah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unand semester lima tersebut di bawa menggunakan ambulans langsung ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk selanjutnya diterbangkan ke Tangerang pada pukul 13.00 WIB.

Secara terpisah, polisi mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian seorang mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Andalas (Unand) yang ditemukan tak bernyawa pada Sabtu, 7 Maret 2020 malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Kapolresta Padang, Kombes Yulmar Try Himawan mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami penyebab meninggalnya FD. Polisi sebutnya tak mau berhipotesa dalam peristiwa tersebut.

"Itu semua sedang kami dalami dan selidiki, lokasi kejadian sudah kami pasang garis polisi agar yang tidak berkepentingan tidak mendekat," kata Yulmar.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan meninggal dunia di indekos yang dihuninya di kawasan Jalan Bandes RT 01 RW 06, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumbar.

Mahasiswa jurusan Hukum yang diketahui bernama atas nama FD, 21 tahun, ditemukan tak bernyawa pada Sabtu, 7 Maret 2020. Informasinya, sebelum ditemukan tak bernyawa, korban tidak ada keluar kamar sejak dari pagi sebelum ditemukan tak bernyawa pada malam harinya.

Belum diketahui penyebab meninggalnya korban. Begitupun apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kamar kosan korban ditutup rapat. Sementara pihak kepolisian melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.

Menurut sepupu korban, Reofaldo,21 tahun, korban merupakan mahasiswa semester lima.

Baca juga: Mahasiswa Unand Ditemukan Tak Bernyawa di Indekos

"Orang tuanya di Kubang, Sawahlunto. Di sini saudara saya hanya merantau," katanya kepada Tagar di lokasi.

"Korban tidak ada keluar dari kamar sejak pagi hari," kata salah seorang rekan korban, Dejan, 22 tahun kepada Tagar di lokasi kejadian.

Dejan menyebut, indekos tersebut berisikan lima kamar yang dihuni masing-masingnya satu hingga dua orang saja. Dirinya dan korban sendiri tidak satu kamar.

"Saya dan dia (korban) tidak sekamar, tahunya itu setelah dua rekan saya, Ilham dan Rian yang memberi tahu ke saya bahwa korban sudah tak bernyawa," katanya.

Dejan menyebut, dua rekannya (Ilham dan Rian) tersebut berencana ke kamar FD lantaran lampu kamar tak menyala dan korban tak tampak dalam satu hari tersebut.

"Saya sedang berada di dalam kamar saya, sedang main laptop, mendengar itu kami langsung memanggil penghuni kos lainnya dan warga," katanya.

Baca juga: Kata Saksi Sebelum Mahasiswa Unand Padang Meninggal

Pasca kejadian, pria yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tersebut masih belum memikirkan rencana untuk pindah kos. Dia mengaku tidak trauma dengan peristiwa yang berada di sekitarnya tersebut.

"Belum tahu saya soal (pindah) itu, masih pikir-pikir dululah, setelah kejadian ini, saya pun tak kemana-mana, hanya teman saja ke RS Bhayangkara Polda Sumbar mendampingi jenazah korban," tuturnya. []

Berita terkait
Ingin Tawuran, Anak Jalanan di Padang Diamankan
Warga mulai resah atas banyaknya anak jalanan yang berkeliaran di Padang, Sumatera Barat.
Pohon Tumbang Timpa Musala dan Mimbar di Padang
Pohon jenis bacang tumbang di kawasan Karan, RT 03 RW 12, Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Ngebut, Mobil Damkar di Padang Masuk Parit
Mobil Pemadam Kebakaran di Kota Padang masuk ke dalam parit saat berjuang memadamkan api.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.