Gowa - Suasana menyedihkan dialami oleh keluarga Almarhumah Andi Musdalifah Arif. Dimana, suasana sedih orang tuanya menggantikan Andi Ifa sapaan akrabnya pada proses wisuda secara virtual alumni UIN Alauddin Makassar angkatan ke 86 Tahun 2020, Selasa 11 Agustus 2020.
Almarhumah Andi Ifa meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di kampung halamannya di Kabupaten Bulukumba bertepatan pada hari raya Idul Fitri lalu. Andi Ifa jatuh saat dibonceng menggunakan sepeda motor oleh kerabatnya.
Saya merasa kehilangan. Yang saya tau beliau meninggal karena kecelakaan di Bulukumba.
Andi Ifa adalah salah satu alumni dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3,90. Perasaan sedih juga dialami oleh para sahabat Andi Ifa yang hari ini mengikuti prosesi wisuda.

Kerabat dekat Almarhumah, Rini Asriasni salah satunya. Ia merasakan kesedihan mendalam setelah mengetahui bahwa wisuda Andi Ifa diwakili oleh orang tua. Dimata Rini, Andi Ifa adalah sosok sahabat yang baik, tidak pernah marah apalagi berselisih.
"Saya merasa kehilangan. Yang saya tau beliau meninggal karena kecelakaan di Bulukumba pada hari raya Idul Fitri lalu. Almarhumah itu sosok sahabat yang baik, saya teringat saat masih bersama-sama di kampus, tidak pernah marah dan tidak pernah sama sekali membenci orang lain. Itu saya tau," kata Rini kepada Tagar, Selasa 11 Juli 2020.
Andi Ifa adalah peringkat tiga terbaik di Jurusan Perpustakaan UIN Alauddin tahun ini. Rini seketika mengenang saat almarhumah mencurahkan isi hatinya tentang anggapan orang-orang kepadanya.
"Almarhumah pernah bilang, Rin saya tidak pernah cari masalah sama orang, tapi entah kenapa orang-orang selalu lihat saya dengan cara pandang yang berbeda," kata Rini.
Dia juga mengungkapkan kenangannya saat Rini hendak berangkat mengikuti Kuliah Kerja Nyata. Saat itu, dia nginap bersama di salah satu rumah kost.
"Saat itu beliau banyak berbicara tentang kebersamaan dan persahabatan. Dia banyak memberikan nasihat ke saya karena memang beliau yang lebih dulu mengikuti KKN," tuturnya.
Dia melanjutkan bahwa selama kenal dengan Andi Ifa di kampus, amarhumah selalu saja menyapa dirinya dimanapun bertemu.
"Kalau misalnya saya jalan dan almarhumah lihat saya duluan, pasti beliau selalu duluan menyapa," kenang Rini. []