Sejak Cerai Lima Tahun Lalu, Dosen Penyebar Hoax Itu Jadi Tertutup

Kepala Dukuh Krajan, Arifin Nur Hamzah mengatakan, Tara dikenal tertutup apalagi sejak bercerai lima tahun lalu.
Rumah Tara Arsih Wijayani (40), di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman. Dosen yang menyebarkan berita hoax yang menyebut seorang muadzin dibunuh orang gila di Majalengka ini dikenal warga sekitar sebagai pribadi yang tertutup. (Foto: Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 28/2/2018) - Dosen penyebar hoax di medsos yang menyebut muadzin dibunuh orang gila di Majalengka, akhirnya ditangkap polisi. Dosen tersebut diketahui bernama Tara Arsih Wijayani (40), warga Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Tara kesehariannya menjadi dosen tamu mata kuliah Bahasa Inggris di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Sejumlah tetangga mengenal Tara sebagai pribadi yang tertutup. Bahkan, saat ada tetangga meninggal dunia, Tara tidak kelihatan melayat.

Kepala Dukuh Krajan, Arifin Nur Hamzah mengatakan, Tara dikenal tertutup apalagi sejak bercerai lima tahun lalu. "Bu Tara jarang kumpul bersama warga, mungkin karena kesibukannya mengajar di kampus. Saya tahunya sebagai dosen UII," kata dia.

Tara memiliki empat anak. Dua anak sudah bekerja dan dua anak masih kuliah dan SMA. Di rumah, Tara tinggal dengan dua anaknya yang masih kuliah dan sekolah tersebut.

Surono, warga setempat menambahkan, Tara sangat sibuk dan jarang berinteraksi dengan warga. Tara juga jarang kelihatan di rumah. "Bahkan, saat ada warga yang meninggal, Tara tidak terlihat melayat,"ungkapnya.

Tara ditangkap Sat Reskrim Polres Majalengka dan Dit Reskrimum Polda Jabar di kawasan Jakarta Utara pada Senin (26/2) malam atas dugaan menyebarkan informasi hoax. Tara menulis seorang muadzin dibunuh orang gila di Majalengka. Setelah diselidiki, Tara tercatat sebagai anggora Muslim Cyber Army (MCA). (Ans)

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.