Sejarah 40 Tahun Sony Walkman di Dunia

Perangkat pemutar kaset musik portabel ini boleh dibilang revolusioner pada zamannya dan menjadi tren anak-anak muda kala itu.
Walkman. (Foto: pixabay)

Jakarta - Walkman lahir di Jepang pada 1 Juli 1979. Perangkat pemutar kaset musik portabel ini boleh dibilang revolusioner pada zamannya dan menjadi tren anak-anak muda kala itu. 

Sony Walkman pertama kali dijual dengan harga super mahal, 39.433 yen atau seharga 57.109 yen (Rp 7,4 juta; kurs 1 yen= Rp130) jika dikonversi mengikuti inflasi saat ini.

Perangkat pemutar kaset ini dinilai cukup revolusioner pada masanya sebelumnya hadinya iPod. Sebagai pemutar musik portabel pertama, kehadiran gadget ini membuat earphone atau headphone untuk pertama kalinya bisa digunakan sembari beraktivitas misalnya bersepeda, joging, jalan-jalan, dan sebagainya.

Para pecinta musik bebas untuk mendengarkan musik dari mana saja. Sebab, sebelumnya mereka terpaku mesti mendengarkan musik dari radio tape stereo yang besar dan berat. 

Sejak penjualan perdana pada 1979, Sony Walkman telah dijual lebih dari 400 juta perangkat. Dari situ, produsen elektronik besar lainnya seperti Aiwa, Panasonic dan sebagai juga menciptakan pemutar musik kaset portabel.

WalkmanWalkman. (Foto: pixabay)

Ketika era berganti, Sony membuat Walkman versi pemutar compact disc (CD) yang dikenal dengan nama Discman (1984). Selanjutnya pemutar CD itu bertransformasi menjadi pemutar minidisc, dan terakhir membuat pemutar MP3. Setelah era MP3 player, Sony menjual perekam suara digital yang disebut Scoopman.

Ketika era meraja, Sony sempat memperkenalkan ponsel seri Walkman bagi penggunanya. Mendapat respons positif, Sony sempat menelurkan beberapa seri ponsel Walkman tersebut.

Bahkan Sony sendiri pun ikut terlibas oleh persaingan ketat dari Samsung, Apple, dan perangkat ponsel China. Saat ini, Sony bahkan tidak masuk ke lima merek ponsel pintar teratas secara global. 

Dikutip dari The Verge, dari 400 juta Walkman yang terjual, 200 di antaranya adalah pemutar kaset. Namun, Sony menyuntik mati  Walkman pemutar kaset pada 2010 ketika serbuan iPod dan aplikasi pemutar lagu pada smartphone kian populer.

WalkmanWalkman. (Foto: pixabay)

Ketika era feature phone meraja, Sony sempat memperkenalkan ponsel seri Walkman bagi penggunanya. Mendapat respons positif, Sony sempat menelurkan beberapa seri ponsel Walkman tersebut.

Ketika era ponsel pintar makin menanjak, Sony sempat mencoba mengulang peruntungan dengan memperkenalkan ponsel seri Walkman pada segmen smartphone. Sony juga memperkenalkan aplikasi Walkman sebagai pemutar musik file digital. Namun, aplikasi ini tak berhasil memulihkan era kejayaan Walkman.

Bahkan smartphone Sony sendiri pun ikut terlibas oleh persaingan ketat dari Samsung, Apple, dan perangkat ponsel China. Saat ini, Sony bahkan tidak masuk ke lima merek ponsel pintar teratas secara global. 

WalkmanWalkman Digital. (Foto: pixabay)


Pameran Walkman

Dalam rangka HUT ke-40 Walkman, Sony menggelar pameran pemutar kaset Walkman di Tokyo, Jepang. Dalam pameran ini menampilkan lebih dari 230 model Walkman. Pameran ini berlangsung selama dua bulan.

Pameran bertajuk '#009 Walkman In The Park' menyajikan My Story My Walkman yang mengisahkan perjalanan pemutar musik ikonik dari sudut pandang 40 kreator, seniman, dan pesohor lain dari generasi pengguna Walkman.

Pengunjung juga bisa mendengar lagu-lagu yang dipilih oleh selebritas untuk setiap Walkman yang dipamerkan di Ginza Sony Park, Tokyo, itu.

Baca juga:

Berita terkait
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.