Jakarta – Hari Dongeng Nasional diperingati setiap tanggal 28 November setiap tahunnya. Peringatan ini, bertepatan dengan hari ulang tahun Drs. Suyadi atau yang dikenal dengan sapaan Pak Raden yang dianggap sebagai pedongeng legendaris di Tanah Air.
Drs. Suyadi adalah pencipta tokoh "SI Unyil", film seri televisi Indonesia. Tak hanya pencipta, ia juga pengisi suara sebagai Pak Raden. Maka dari itulah, ia lebih dikenal dengan sebutan Pak Raden.
Tokoh Pak Raden. (Foto: Tagar/Wikipedia)
Tokoh Pak Raden ini, digambarkan sebagai karakter bapak yang pemarah. Unyil dan teman-temannya sering sekali ditegur oleh Pak Raden. Dia, selalu mengenakan pakaian khas Jawa, memakai blangkon, kumis tebal, dan selalu membawa tongkat.
Selain pengisi suara, Pak Raden juga suka bercerita dan sering mendongeng untuk anak-anak. Pak Raden memang sangat mencintai dunia anak-anak. Pak Raden, menggunakan keterampilan seninya untuk menghibur dan memberi inpirasi bagi anak-anak Indonesia.
Pak Raden meninggal dunia pada tanggal 30 Oktober 2015 dalam usia 82 tahun, akibat infeksi pada paru kanan.
Sebulan setelah kepergiannya, hari ulang tahun Pak Raden 28 November 2015 dideklarasikan oleh sejumlah pendongeng dan perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai Hari Dongeng Nasional.

Tanggal kelahiran Pak Raden, dipilih sebagai Hari Dongeng Nasional untuk mengingat keteladan dan pesan-pesannya dalam mengembangkan dongeng di Indonesia yang akan terus kita kenang.
Menurut Kemendikbud, mendongeng tidak hanya kegiatan untuk menidurkan anak tetapi dapat meningkatkan perkembangan pada otak kanan anak, psikologis, kecerdasan emosional serta meningkatkan imajinasi pada anak.
Dongeng sendiri adalah bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian luar biasa, penuh khayalan (fiksi) dan dianggap oleh masyarakat sebagai suatu hal yang tidak benar-benar terjadi.
Ilustrasi dunia dongeng. (Foto: Tagar/Comfreak/Pixabay)
Meskipun bersifat fiksi, tidak jarang cerita dongeng terinspirasi dari peristiwa yang terjadi di dunia nyata atau berdasarkan hal yang pernah terjadi. Dongeng umumnya mengandung ajaran moral, melukiskan kebenaran dan ada beberapa dongeng yang mengandung sindiran.
Dongeng juga mempunyai berbagai jenis, seperti berikut ini:
1. Mite
Mite atau mitos merupakan sebuah dongeng yang bercerita mengenai suatu kekuatan ghaib seperti makhluk halus, setan, jin ataupun dewa-dewi.
2. Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya atau pemilik cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh pernah terjadi. Legenda bersifat sekuler (Keduniawian).
3. Fabel
Fabel yaitu cerita singkat yang berisi ajaran moral dengan tokoh binatang yang berseri sifat seperti manusia; cerita binatang; satwa cerita.
4. Hikayat
Hikayat adalah jenis cerita rekaan dalam sastra Melayu lama yang menggambarkan keagungan dan kepahlawanan. Hikayat juga bercerita tentang sejarah atau riwayat hidup.
5. Sage
Sage adalah cerita yang berdasarkan peristiwa sejarah yang telah bercampur dengan fantasi masyarakat.
6. Parabel
Parabel adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan.
7. Dongeng Jenaka
- Baca Juga : Sejarah Hari Menanam Pohon Indonesia 28 November
- Baca Juga : Sejarah Hari Anak Sedunia 20 November
- Baca Juga : Sejarah Hari Pohon Sedunia 21 November
Dongeng jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
Selain jenis, dongeng juga mempunyai unsur-unsur, seperti tokoh, latar, watak, alur, pesan dan amanat.
Dongeng menjadi bagian dari warisan nenek moyang kita. Dengan berdongeng, kita bisa mengetahui apa saja cerita tradisional yang pernah ada. Mari kita membaca dan berdongeng kembali. Jangan sampai warisan cerita tradisional yang dibangun nenek moyang kita hilang begitu saja.[]
Penulis: Risma Dewi Indriani