Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta M Taufik mengatakan tujuh Fraksi DPRD DKI Jakarta, yaitu Fraksi Nasdem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat, sepakat menolak interpelasi Gubernur Anies Baswedan berkaitan program balap Formula E.
Kesepakatan tujuh fraksi tersebut, kata Taufik, setelah diadakan pertemuan dengan Anies Baswedan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Kamis, 26 Agustus 2021.
Hak interpelasi anggota DPRD DKI Jakarta berkaitan dengan program balap mobil Formula E resmi diajukan kepada pimpinan Dewan pada Kamis, 26 Agustus 2021. Pengajuan hak interpelasi ditandatangani 33 anggota Dewan. Rinciannya, 25 anggota Fraksi PDI- Perjuangan dan 8 anggota Fraksi PSI.
Inisiator pengajuan hak interpelasi DPRD DKI Jakarta terkait Formula E, Ima Mahdiah, mengatakan, interpelasi diajukan karena Pemprov DKI Jakarta tidak transparan dalam menjelaskan program Formula E.
Jangan sampai kerugiannya justru dikenakan ke penyelenggara jangan sampai Jakarta yang menanggung kerugian dari balapan yang enggak laku.

Ia mengatakan, pihak eksekutif tidak pernah menjelaskan secara gamblang terkait program adu cepat mobil listrik yang menelan anggaran triliunan rupiah itu.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Michael Victor Sianipar mengatakan, sejumlah merek terkenal sudah hengkang dari ajang Formula E. Itu menandakan balap mobil listrik ini tak laku.
- Baca Juga: Yunarto Wijaya Yakin Anies Tak Akan Ngumpet Soal Formula E
- Baca Juga: PSI DKI Resmi Ajukan Hak Interpelasi Guna Meminta Penjelasan
"Artinya, perusahaan-perusahaan yang ikut Formula E ini paham bahwa balapan Formula E secara komersial enggak laku," ujar Michael dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Senin 30 Agustus 2021.
Michael mengatakan, jika Formula E menjanjikan keuntungan seperti yang dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tak semestinya merek mobil asal Eropa, yaitu Audi, BMW, dan Mercedes, cabut dari ajang tersebut.
"Kalau laku dan menguntungkan, pasti mau lanjut. Mereka kan perusahaan yang hitung-hitungannya mengacu ke profit," ujar Michael.
- Baca Juga: Wagub: Pemprov DKI Tak Pernah Menutupi Anggaran Formula E
- Baca Juga: PSI Ajukan Hak Interpelasi Soal Balapan Mobil Listrik
Seharusnya, menurut Michael, DKI Jakarta bisa melihat peristiwa tersebut dan bisa menghindari kerugian serupa yang dialami para peserta.
"Jangan sampai kerugiannya justru dikenakan ke penyelenggara. Jangan sampai Jakarta yang menanggung kerugian dari balapan yang enggak laku," ucap Michael.
Sebelumnya, Mercedes resmi mengumumkan pengunduran diri dari seri Formula E musim ke-8 di tahun 2022 setelah berhasil menyabet gelar juara Formula E musim ketujuh 2021. Pengumuman tersebut dibuat Mercedes pada Rabu 8 Agustus 2021 dan menyebut akan berkonsentrasi pada ajang Formula 1.
(Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)