Jakarta - Sejak Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Covid-19 sebagai 'virus China', kejahatan bermotif kebencian kepada orang-orang keturunan Asia di Amerika dilaporkan melonjak. Sekjen PBB prihatin dengan terjadi peningkatan kekerasan rasial anti-Asia dan minta agar kekerasan anti-Asia dihentikan.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, prihatin dengan meningkatnya kekerasan terhadap orang Asia dan orang-orang keturunan Asia secara global selama pandemi Covid-19, seperti dikatakan oleh juru bicara PBB, Farhan Haq, 22 Maret 2021.
Meskipun pernyataan PBB tersebut tidak merujuk ke negara tertentu, pernyataan ini muncul setelah peristiwa penembakan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS), awal bulan ini yang menewaskan delapan orang di tiga panti pijat di mana enam korban di antaranya wanita Asia-Amerika.
Seorang pedemo mengacungkan poster bertuliskan "Hentikan Kebencian kepada Orang Asia" menyusul penembakan fatal di Atlatanta, 20 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
Peristiwa itu memicu ketakutan di antara orang-orang Asia-Amerika Komunitas Kepulauan Pasifik, yang mana dilaporkan terjadi peningkatan kejahatan bermotif kebencian sejak Maret 2020 ketika Presiden AS kala itu Donald Trump menyebut Covid-19 sebagai "virus China."
"Dunia telah menyaksikan serangan mematikan yang mengerikan, pelecehan verbal fisik, perundungan di sekolah, diskriminasi di tempat kerja, hasutan kebencian di media dan di platform media sosial, dan bahasa yang menyulut oleh mereka yang memegang kekuasaan,'' kata Haq.
Babak baru mengerikan. "Di beberapa negara, wanita Asia telah menjadi sasaran penyerangan, menambahkan kebencian terhadap wanita ke dalam campuran kebencian yang beracun.'' lanjut Haq. "Kami ingin semua kekerasan seperti itu dihentikan."

Insiden penembakan tersebut diduga dilakukan oleh Robert Aaron Long, yang menurut polisi memiliki banyak masalah pribadi, salah satunya "kecanduan seksual." Ini adalah babak baru nan mengerikan dalam sejarah yang memalukan bagi wanita Asia yang dijadikan sebagai objek seks.
Tak hanya wanita, pria Asia juga disebut menjadi sasaran kekerasan setelah ditemukannya Covid-19 di kota Wuhan, China.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Atlanta pada Jumat, 19 Maret 2021, Presiden AS Joe Biden menyesalkan adanya peningkatan kekerasan anti-Asia dan meminta semua oang Amerika untuk berdiri bersama melawan kebencian [rap/vlz (Reuters, AP)]/voaindonesia.com. []