Aceh Barat Daya - Masyarakat Kemukiman Kutatinggi, Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh melakukan pawai keliling pusat kota. Dalam pawai ini beragam jenis balai atau sebuah tempat sajian makanan dan minuman yang dibentuk beragam rupa baik berupa rumah adat, pesawat dan kapal mengisi barisan pawai.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi warga Aceh tidak terkecuali warga Kabupaten Abdya dalam rangka memeriahkan bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Momen ini menjadi sakral bagi masyarakat Aceh yang dalam kehidupannya sehari-hari melekat dengan nilai adat dan budaya, maka tidak heran perayaan maulid Nabi terlihat sangat meriah.
Pantauan Tagar sebelum melakukan pawai keliling pusat kota, balai-balai sajian warga empat desa dalam kemukiman Kutatinggi berkumpul di satu titik. Setiap Kepala Desa (Kades) menjadi pemberi aba-aba agar barisan menjadi lebih rapi saat nantinya menyelusuri jalan ibu kota.
Ada yang ikut berzikir ada yang menyiapkan minuman dan makanan.
Rombongan pawai bergerak dari desa melintasi jalan Kompleks perkantoran, kemudian jalan nasional depan pendopo bupati, masuk kawasan pusat kota dan berkumpul di masjid kemukiman di Desa Kutatinggi atau Masjid Baitul Ali.
Warga Kemukiman Kutatinggi sedang melakukan pawai dalam rangka memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh Barat Daya, Kamis, 29 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Syamsurizal)
Di masjid sudah ada santri-santri pesantren sedang melakukan zikir atau orang Aceh biasa mengatakan Meudike. Panitia masjid tidak hanya mengundang santri satu pondok pesantren saja namun bahkan sampai 10 atau bahkan lebih dalam satu hari untuk Meudike dan sajian dari masyarakat inilah yang nantinya diberikan kepada para santri. Kegiatan maulid biasanya ditutup dengan tausiah tentang keutamaan dan sejarah lahirnya nabi.
"Memang setiap tahun kita gelar seperti ini. Sebelum balai-balai ini dibawa ke masjid kita pawai dulu keliling kota," kata Wahyu, warga Mataie, Kamis, 29 Oktober 2020 di Aceh Barat Daya.
Warga Kemukiman Kutatinggi sedang melakukan pawai dalam rangka memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh Barat Daya, Kamis, 29 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Syamsurizal)
Baca juga: Melihat Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh Barat
Wahyu mengatakan semua warga di desanya sangat antusias dalam memperingati maulid, semua gembira dan sama-sama ikut Meudike dan sama-sama melayani yang berzikir. "Ada yang ikut berzikir ada yang menyiapkan minuman dan makanan, pokoknya semua gembira," sebutnya.
Terpisah, Kades Desa Mataie Nasruddin mengatakan di desanya Maulid awal memang biasanya dibuka dengan perayaan di masjid setelah itu barulah di pondok pesantren dan tempat pengajian lainnya. "Kalau di awal masuk bulan maulid kita gelar di masjid kemukiman, nanti baru menyusul di pondok pesantren dan tempat-tempat pengajian," katanya. []