Jakarta - Rumor penunjukan sejumlah nama untuk mengisi jabatan direktur utama Garuda Indonesia yang baru pasca dicopotnya I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara terus bergulir kencang. Selama sepekan ini beberapa tokoh telah ramai digembar-gemborkan bakal mengisi posisi bos Garuda Indonesia. Namun, nama-nama tersebut belakangan mengerecut pada dua tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai menteri pada Kabinet Kerja Jilid I, yakni Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan.
Menanggapai hal tersebut, pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan siapa pun yang ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara sebagai direktur utama Garuda Indonesia, tokoh tersebut harus bisa membawa BUMN menjadi pemain global. "Global business sense sangat penting. Jika kandidat tidak kuat memiliki hal tersebut maka akan sulit," ujarnya dalam Seminar BUMN Going Global yang berlangsung di Jakarta, Selasa 10 Desember 2019.
Toto yang juga Direktur Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu mengungkapkan kriteria lain yang perlu ada dalam diri seorang pemimpin perusahaan negara adalah visi. Bos BUMN membutuhkan visi-visi yang jelas untuk menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat. Kemudian, poin ketiga yang harus masuk radar berikutnya adalah kemampuan membangun hubungan baik atau building relation strategic. "Ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan yang dibawa seorang pemimpin bisa bekerja secara optimal," ucapnya.

Adapun, poin terakhir yang dirasa paling krusial dalam memilih calon petinggi BUMN adalah soal integritas. "Kalau semuanya bagus tapi integritasnya kurang maka dipastikan tidak akan mampu dan tidak akan dipilih oleh Pak Erick," tegas Toto.
Saat ditanya soal siapakah yang paling berpeluang untuk menduduki kursi direktur utama Garuda dari kedua kandidat tersebut, Toto menimpalinya dengan jawaban bijak. "Itu wewenang Menteri BUMN, siapa pun yang terpilih harus berkontribusi positif bagi bangsa ini," katanya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir masih merahasiakan siapa yang akan duduk menjadi direktur utama Garuda. "Saya belum bisa komen soal dirut baru, karena kan baru terjadi kemarin. Proses seleksinya juga belum," ucap Erick di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019 seperti dilansir dari Antara. Untuk melakukan proses mencari pengganti Ari Askhara di Garuda, kata dia kemungkinan akan dilakukan pada minggu ini. "Saya baru akan meeting dengan direksi Garuda minggu ini," tuturnya.[]
Baca Juga:
- Komisaris Terbitkan SK Berhentikan 4 Direksi Garuda
- Sosok Satrio Dewandono Pilot Garuda Suami Iis Dahlia