Jakarta – Setidaknya 13 ledakan bom terjadi di Thailand selatan pada Jumat, 28 Januari 2022. Kekerasan terjadi beberapa minggu setelah pemerintah membuka kembali dialog dengan pemberontak dari minoritas Melayu-Muslim di bagian selatan negara yang mayoritas beragama Buddha itu.
Satu orang terluka ketika setidaknya 13 ledakan kecil melanda Kota Yala pada Jumat, 29 Januari 2022, malam, sebagian besar di pinggir jalan di depan toko serba ada, toko, pasar, rumah sakit hewan dan bengkel mobil, hal ini dikatakan oleh wakil juru bicara polisi, Kissing Phathanacharoen.
Pada Sabtu, 29 Januari 2022, polisi menemukan setidaknya tiga bom yang tidak meledak, terbuat dari kaleng semprot dan pipa logam dengan petunjuk waktu yang terpasang.

Kissana mengatakan polisi menduga ledakan itu bertujuan menyebabkan gangguan lebih dari kerusakan atau cedera.
Seperti kebanyakan serangan di selatan Thailand, tidak ada klaim tanggung jawab. Kelompok pemberontak utama di kawasan itu, Barisan Revolusi Nasional, tidak segera menjawab permintaan komentar dari Kantor Berita Reuters (ah)/voaindonesia.com. []
Militer Thailand Awasi Kehidupan Muslim Patani di Thailand Selatan
Penyebaran Islam di Thailand Melalui Masjid Al Husein
Raja Thailand Vajiralongkorn dan Kontroversinya
Memodernisasi Pabrik, Ford Investasi di Thailand