Labuhanbatu - Setelah sempat viral di media sosial Facebook, kini sebanyak 2.000 blangko KTP disiapkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu, Maznil Khairi mengaminkan adanya dua ribu blangko tersebut. Dirinya juga membenarkan bahwa kekosongan blangko di dinas yang dipimpinnya sudah berlangsung lama.
"Mengenai blangko memang sudah lama tidak ada, karena blangko itu datangnya dari pusat (Kemendagri). Pada tanggal 28 Nopember 2019 baru dapat dua ribu keping sepulang dari rakor di Jakarta. Lalu tanggal 2 Desember kemarin mulai dicetak," sebutnya saat dihubungi Tagar, Jumat 6 Desember 2019.
Bagi masyarakat yang datang, lanjut Maznil, dilayani dengan sebaik mungkin, terutama bagi pemula yang ingin mengambil atau mengurus KTP disarankan membawa resi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Maznil Khairi. (Foto: Tagar/Istimewa).
"Kita prioritaskan bagi yang pertama kali memiliki KTP. Karena sudah terlalu banyak yang belum punya atau memiliki KTP, maka diharapkan datang langsung orangnya dengan membawa resi," kata ibu empat anak itu.
Tegas saya bilang tidak ada kutipan atau pungutan uang di Disdukcapil ini.
Sejak Senin 2 Desember 2019 hingga Jumat 6 Desember 2019 telah tercetak sebanyak 1.400 keping KTP. "Dari tanggal 2 sampai 6 sudah tercetak KTP untuk masyarakat lebih kurang 1.400 keping." ucapnya.
Dia mengimbau warga dalam melakukan pengurusan administrasi diri tidak melalui calo.
"Kepada masyarakat datang segera urus administrasi kependudukan sendiri, jangan melalui calo. Dan yang terpenting segera urus administrasi kependudukan jangan di situ perlu baru datang, setelah sakit baru mengurus," tegasnya.
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Sahnan Siahaan mengatakan bahwa sebanyak tiga ribu lebih data yang sudah direkam namun belum dilakukan pencetakan KTP. Sedangkan resi sebanyak dua ribu lebih.
"Data print ready record atau yang sudah rekam tapi belum cetak bagi pemula sebanyak 3.245 orang. Dan sebanyak 2.270 resi yang sudah dikeluarkan per tanggal 22 Nopember 2019," kata Sahnan.
Bantah Ada Pungli
Maznil Khairi tegas membantah jika di dinas yang dipimpinnya ada kutipan sejumlah uang atau pungli pengurusan administrasi kependudukan seperti yang disebut-sebut warganet di media sosial Facebook belum lama ini.
"Tegas saya bilang tidak ada kutipan atau pungutan uang di Disdukcapil ini. Kita juga sudah pasang spanduk pengumuman terkait pengurusan administrasi kependudukan tidak dipungut biaya alias gratis," tegasnya.[]