Jakarta - Machu Picchu di Peru, menjadi salah satu situs terkenal destinasi wisata para traveler dunia. Pada hari ini, 1 November 2020, operasionalnya kembali dibuka setelah kurang lebih setengah tahun ditutup akibat pandemi Covid-19.
Penutupan Machu Picchu selama kurang lebih setengah tahun berkaitan dengan kebijakan Peru menghentikan penyebaran virus corona dengan me-lockdown pariwisatanya pada 16 Maret 2020. Sejauh ini 34.197 orang telah dinyatakan meninggal akibat Covid-19 di Peru.
"Kami memiliki kapasitas penerimaan terbatas 30 persen sesuai dengan langkah-langkah dan protokol biosafety," kata direktur taman arkeologi Machu Picchu, Jose Bastant, dikutip Tagar dari Associated Press, Minggu, 1 November 2020.
Machu Picchu di Peru, menjadi salah satu situs terkenal destinasi wisata para traveler dunia. (Foto: Pixabay)
Kompleks batu Benteng Inca tersebut akan membuka pintu masuknya bagi 675 wisatawan pada Minggu, 1 November 2020, kemudian batas pengunjung itu diberlakukan setiap minggunya.
Biasanya wisatawan yang diperbolehkan masuk Machu Picchu sebanyak 32.244 pengunjung per hari untuk melindungi reruntuhan.
Situs bersejarah yang dibangun pada abad ke-15 ini juga menerapkan protokol kesehatan ketat berkaitan dengan dibukanya kembali Machu Picchu.
Protokol kesehatan di situs warisan dunia UNESCO ini ini meliputi pemeriksaan suhu tubuh, pemakaian masker, dan menerapkan physical distancing atau jarak antar pengunjung minimal dua meter.
Selanjutnya batas rombongan dan pemandu tidak boleh lebih dari delapan orang. Sedangkan batas usia menyangkut anak di bawah usia 12 tahun tidak diperbolehkan masuk.
Penutupan tempat wisata nomor satu di Peru ini telah membuat ekonomi lokal terpuruk. Ini kali kedua Machu Picchu ditutup sejak dibuka untuk pariwisata pada tahun 1948. Penutupan pertama pada tahun 2010 ketika terjadi hujan lebat berkepanjangan.