TAGAR.id, Shanghai, China – Shanghai mengumumkan pembukaan kembali bisnis secara bertahap mulai hari Senin, 16 Mei 2022, meskipun masih belum jelas kapan jutaan orang yang masih dikurung di rumah di pusat ekonomi China itu akhirnya akan diizinkan keluar dari rumah mereka.
Dihadapkan pada perebakan pandemi Covid-19 terburuk, China- negara ekonomi utama terakhir yang masih tertutup bagi dunia, sehingga menempatkan kota berpenduduk 25 juta itu di bawah pembatasan ketat pada awal April.
Strategi yang diberlakukan secara ketat untuk melawan penyebaran Covid itu, telah menimbulkan malapetaka pada rantai pasokan, menghancurkan usaha kecil dan membahayakan tujuan ekonomi negara.

Bagi banyak penduduk Shanghai, sebagian di antaranya bahkan sudah dikurung di rumah sebelum April, mereka frustrasi dengan masalah persediaan makanan, akses ke perawatan medis non-COVID dan pusat karantina yang tidak memadai, sehingga banyak yang melampiaskan kemarahan mereka melalui online.
Wakil Wali Kota Shanghai, Chen Tong, pada hari Minggu, 15 Mei 2022, mengumumkan pembukaan kembali bisnis "secara bertahap" mulai 16 Mei 2022.
Namun, Chen tidak merinci apakah ia mengacu pada dimulainya kembali aktivitas secara bertahap di kota atau apakah pelonggaran itu akan bergantung pada kriteria kesehatan tertentu.
Di bawah strategi nol-COVID China, setiap pencabutan pembatasan umumnya tergantung pada absennya kasus positif baru selama tiga hari berturut-turut, di luar pusat-pusat karantina. (ps/jm)/voaindonesia.com. []
Militer dan Dokter Dikirim ke Shanghai untuk Tes 26 Juta Warga
Pejabat Shanghai di China Sebut Penanganan Covid-19 Harus Ditingkatkan
Pusat Pameran Shanghai Diubah Jadi Rumah Sakit Covid-19
Lirik Lagu Kebangsaan China Dipakai untuk Protes Lockdown di Shanghai