Si Cantik Ayi Dara, Selebgram Bantaeng Gemar Mendaki

Ayi Dara merupakan seorang selebgram cantik asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang gemar mendaki gunung.
Ayi mengibarkan bendera merah putih di Puncak Latimojong, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Instagram @Ayi_dara)

Bantaeng - Namanya Ayi Dara. Tubuhnya mungil, namun keberaniannya jangan ditanya. Puncak gunung tertinggi di Sulawesi Selatan pun telah berulangkali dijajakinya. Ya, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), gadis kelahiran 19 September ini sudah gemar mendaki.

Dia terlahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Bantaeng. Keberanian Ayi sudah terpupuk sejak di duduk di bangku sekolah dasar (SD). Meski bertubuh mungil, dia kerap melawan kaum perundung ketika masih berseragam merah-putih.

Mendaki itu membangun semangat untuk diri, membuktikan bahwa perjalanan adalah hasil dari kerjasama kaki dan hati.

Pemilik akun Istagram @ayi_dara ini juga memiliki wajah cantik yang memikat mata kaum adam. Konon, keberanian di masa SD itulah yang membuat menjadi wanita petualang yang gemar mendaki gunung.

Ayi sudah mendaki gunung sewaktu duduk di kelas 1 SMP 2 Bantaeng. Pendakian perdananya berlangsung tahun 2003. Kala itu, dia mengikuti Event Lintas Rimba Raya di Bantaeng. Menempuh jalur dari bumi perkemahan Loka, menuju Desa Panjang Banyorang yang berjarak sekitar 30 kilometer.

Sejak pengalaman perdana itu, Ayi mulai rutin menaklukan event-event lainnya. Dia mendaki bukit hingga puncak-puncak gunung tertinggi di Bantaeng. Dia mulai keranjingan mendaki.

"Saya merasa tertantang saja dan mendaki gunung itu sungguh menyenangkan," katanya kepada Tagar, Senin, 17 Februari 2020.

Di laman Instagram pribadinya, Ayi kerap berbagi foto keasikannya saat sedang di puncak gunung. Dia juga berpose ketika dalam perjalanan mendaki atau di berbagai spot pedalaman rimba belantara. Dalam foto-fotonya, Ayi benar-benar tampil mempesona dengan warna kulit eksotis di beberapa postingannya.

Ayi sudah pernah menapakkan kaki di puncak Rante Mario pegunungan Latimojong dengan ketinggian 3.443 mdpl, sebuah puncak tertinggi di Sulawesi Selatan. Pernah juga ia berpose saat dalam perjalanan menuju puncak para Dewa, di Mahameru, atap Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 mdpl.

Ayi DaraAyi Dara ketika saat berkunjung ke Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur (Foto: Tagar/Instagram @Ayi_dara)

Bagi Ayi, menjadi pendaki wanita saat ini adalah sebuah tantangan besar. Berbagai rintangan memberi pelajaran berharga bagi seorang petualang. Beragam medan berat pendakian sudah ditaklukkannya.

Bedanya, meski mendaki, perempuan tetap harus tampil cantik dan anggun. Apalagi, kata Ayi, pendaki hari ini (terutama perempua), tidak lagi identik dengan kusam. Mendaki harus tetap cantik.

"Nah, di situlah tantangannya. Mendaki medan berat, tapi harus tetap kece. Pakailah pelembab atau moisturizer untuk kulit dan bibir saat bepergian. Terutama di bawah sinar matahari. Cantik enggak harus putih, asal kulit tetap sehat maka akan terlihat cantik," ceritanya.

Bagi Ayi, mendaki tak sekadar mampu menapaki tempat-tempat jauh dan tinggi. Bukan pula soal bisa berdiri dan berselfie di setiap trianggulasi. Menurutnya, mendaki merupakan sebuah kemampuan untuk lebih menata hati.

"Mendaki itu membangun semangat untuk diri, membuktikan bahwa perjalanan adalah hasil dari kerjasama kaki dan hati. Mendaki cara untuk mengenal diri sendiri," katanya.

Hobi Jadi Profesi

Lama-kelamaan, hobi mendaki yang digeluti Ayi menuai berkah tak disangka-sangka. Dia ditawari menjadi presenter acara penjelacah sebuah televisi swasta. Jelas tawaran itu diterima Ayi. Secara, dia memang hobi berpetualang, dan kini hobinya akan dibayar orang. Tentu senangnya bukan kepalang.

Presenter itu batu loncatan untuk bisa jadi MC profesional. Kerja sebentar, langsung digaji dan gajinya banyak.

"Sebenarnya orientasiku bukan dibayar awalnya, cuma melakukan hal-hal yang menyenangkan saja. Nah dari hobi jalan-jalan itu akhirnya dapat tawaran jadi presenter TV bawain program acara jalan-jalan," tuturnya.

Sejak tahun 2012, Ayi mulai berprofesi sebagai presenter di stasiun televisi lokal di Bantaeng. Mulai dari VE Channel TV, Celebes TV dan pindah ke Bantaeng TV. Ayi juga pernah menjadi freelancer di Indosiar dan terakhir hingga saat ini, ia melakoni profesi sebagai presenter di Kompas TV.

Kini, Ayi Dara melenggang ke berbagai medan. Tak hanya selaku pembawa acara segmen jelajah, ia juga piawai sebagai pembaca berita, serta mampu menjadi Master of Ceremony alias MC di berbagai macam acara.

"Presenter itu batu loncatan untuk bisa jadi MC profesional. Kerja sebentar, langsung digaji dan gajinya banyak," katanya sembari tersenyum.

Ayi DaraPendaki cantik, Ayi Dara bersandar di pohon pinus. (Foto: Tagar/Instagram @Ayi_dara)

Semua aktivitas itu mewarnai laman Instagram pribadinya. Pandangan-pandangan istimewa di laman media sosial (medsos) membuat Instagramnya diikuti banyak netizen. Paling tidak hari ini, follower atau pengikut Instagram Ayi mencapai 12 ribu akun.

Ayi juga telah mengendors berbagai produk dan iklan lainnya. Dia kerap mengiklankan produk kosmetik, krim perawatan atau skincare sampai promo-promo dari berbagai outlet. Seketika, Ayi pun menjadi selebgram hits di Bantaeng.

"Tarifnya (endors) brand yang sudah terkenal, saya kenakan di atas Rp 2 jutaan untuk sekali postingan dan 2 kali story. Untuk brand yang baru terbentuk, saya biasanya cuma minta produk dan tidak dikenakan tarif. Cuma bantu mereka saja untuk memperkenalkan produk. Biar banyak teman gitu," katanya.

Ayi kini menjadi selebgram yang tidak hanya berbicara soal hits dan ketenaran. Sosok Ayi banyak memotivasi dan menumbuhkembangkan pribadi dengan rasa percaya diri. Baginya, hidup adalah prestasi.

"Saya orangnya minderan sebenarnya. Sangat-sangat kurang percaya diri. Tapi lama-lama saya lawan. Karena saya tidak mau direndahkan sama orang lain makanya bagaimanapun caranya saya harus berani dan jadi lebih baik lagi," katanya,

Di sisi lain, kaum adam yang menggemari Ayi bakal segera kecewa. Sebab, tidak lama lagi Ayi segera mengakhiri masa lajangnya. Foto pertunangannya yang diabadikan dalam tanggal cantik 2 Februari 2020 pun mendapat ratusan dukungan dari netizen.

Segala doa baik tersalurkan dari berbagai akun pengikutnya. Ayi akan segera menjadi nyonya dari seorang pria dari Kabupaten Sidrap, Sulsel. "Insyaallah semoga bisa tetap berkarir. Calon suami juga tidak banyak larang ini itu. Sebelum nikah dia tau pekerjaan dan hobi saya," terang alumni Universitas Negeri Makassar ini. []

Berita terkait
Air Mata di Balik Yopia, Kuliner Tradisional Rembang
Yopia sudah menjadi bagian dari kehidupan keluarga Waras. Air matanya berderai ketika ingat zaman susah jualan kuliner khas Rembang itu.
Cerita Seram Batu Unu di Pelabuhan Bantaeng
Bebatuan gunung berwarna hitam yang seolah berserakan di tengah lautan itu, orang-orang menyebutnya Batu Unu. Banyak misteri di baliknya.
Yogyakarta di Antara Turis Asing dan Isu Corona
Pelaku wisata Malioboro Yogyakarta kerap berinteraksi dengan turis asing. Apa kata mereka di tengah isu virus Corona?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.