Pematangsiantar - Tas hitam yang bertuliskan "Lailahailallah beserta tulisan Arab dan Ada Bom Mampus Kelen" yang sempat mengegerkan warga kota Siantar, Sabtu (13/4) sekira pukul 15.00 WIB, , ternyata tidak berisikan bom melainkan berisi pot bunga dan tanah.
Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimobdasu, mengamankan tas berwarna hitam yang berada di jalan Melanthon Siregar, Kecamatan Siantar Marihat Kota Siantar.
Sebanyak sepuluh orang Tim Jibom yang di turunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) langsung mengevakuasi tas dengan menggunakan mobil Bom Trailer. Kemudian membawanya ke Markas Brimob Subden 2 B Siantar, yang berada di jalan Ahmad Yani.
Kapolres Siantar AKBP Heribertus Ompusunggu mengatakan, tim melakukan evakuasi dan langsung mengadakan langkah-langkah sesuai SOP Jihandak.
"Setelah diadakan evakuasi yang diduga bom, dibawa ke markas Brimob kompi di Siantar, kemudian diadakan Discropture (mengurai) sesuai SOP yang ada di Jihandak," katan Heribertus di Mako Brimob Siantar, Sabtu (13/4)
Namun, ketika dilakukannya evakuasi selama kurang lebih dua jam untuk mengetahui kebenaran terkait tas tersebut, ternyata yang ditemukan hanyalah pot bunga dan tanah.
Setelah diadakan Jihandak, maka kita lihat hasilnya ternyata bukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya. Ternyata berisikan pot bunga dan tanah
Kemudian Heribertus mengungkapkan, bahwa saat ini pihak kepolisian sudah mengetahui para pelaku dari CCTV milik Alfamart, juga sudah meminta keterangan dari saksi-saksi yang ada ditempat kejadian.
"Ada, sudah kita dapat bukti-bukti dari CCTV Alfamart, dan saksi-saksi yang ada di TKP tadi. Sementara hasil dari cctv, kita lihat tadi ada informasi bahwa pelakunya ada dua orang. Dan akan kita tindaklanjuti untuk menyelidiki pelakunya," terangnya.
Tim Penjinak Bom saat mengurai (Discropture) tas bertuliskan "ada bom mampus kelen" di Markas Brimob Siantar, Sabtu (13/4).
Demi mengungkap siapa pelaku yang sengaja membuat onar dan menakut-nakuti masyarakat, dia juga mengatakan akan segera menyelidiki sidik jari yang ada di tas dan pot bunga tersebut.
"Jadi kita simpulkan ada orang usil yang sengaja membuat resah wilayah hukum kota Siantar. Adapun yang akan kita selidiki nanti sidik jari yang ada di pot tersebut, tindak-lanjut dari penyelidikan," cetusnya.
Dia juga mengatakan bahwa kejadian ini bukanlah termasuk dengan aksi terorisme, tetapi masuk dalam kategori tindakan meresahkan masyarakat.
"Ini tidak bisa kita sebut aksi terorisme, karena ini menakut-nakuti atau meresahkan, karena hasilnya hanyalah pot bunga dan tanah," terangnya.
Heribertus menegaskan kepada masyarakat kota Siantar, agar tidak takut dengan kejadian yang menghebohkan tersebut. Karena menurutnya bahwa kota Siantar sampai saat ini masih dalam keadaan aman dan nyaman.
"Kita katakan kepada rekan-rekan media dan masyarakat, wilayah hukum Kota Siantar, aman. Tidak ada ancaman-ancaman seperti itu. Dan kami akan selidiki pelakunya atau yang mencoba membuat teror seperti ini. Ini perbuatan-perbuatan yang sangat memaluka dan kita tidak tolerir," tutupnya. []
Baca juga :
Siantar Geger, Tas Bertuliskan 'Ada Bom Mampus Kelen'