Padangsidempuan - Setelah pada Rabu 29 Januari 2020 sebagian wilayah Kota Padangsidempuan terendam, kini Jumat 31 Januari 2020, sebagian wilayah Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, banjir lagi akibat tingginya curah hujan melanda wilayah tersebut.
Selain merendam ratusan pemukiman warga di Desa Labuhan Rasoki, Kecamatan Padangsidempuan Tenggara, banjir karena luapan anak Sungai Kalimati ini juga merusak sawah dan menghanyutkan kolam ikan milik warga.
Tidak hanya itu, jembatan yang menghubungkan Desa Labuhan Rasoki dengan Manunggang Jae turut ambruk. Agar tetap bisa dilintasi oleh warga dan pengendara sepeda motor, warga terpaksa membuat jembatan darurat dengan sebilah papan.
Bahkan, sebagian warga yang was-was terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Luas sawah dan kolam yang rusak akibat banjir ini mencapai belasan hektar
Sukri Harahap, salah seorang pemilik kolam ikan mengungkapkan, kolam ikan siap panen miliknya jebol disapu banjir. "Ribuan ekor ikan siap panen hanyut dibawa banjir. Kerugian sekitar Rp 30 juta," ungkapnya.

Menurutnya, air bah yang menerjang kolam dan sawah serta menggenangi pemukiman warga, bersumber dari anak Sungai Kalimati dan Padang Silayu. "Ini kejadian yang mengakibatkan kerugian terbesar sejak banjir bandang tahun 2008 lalu," sebutnya.
Kepala Desa Labuhan Rasoki, Rahmat Harahap menuturkan, Kamis 30 Januari 2020 sekira pukul 23.00 WIB, pemukiman warga di Dusun III dan Lorong Kalimati, sudah direndam air.
Akibatnya, kata dia, ratusan warga mengungsi ke tempat yang aman, karena khawatir terjadi banjir bandang. Ditambah lagi lingkungan pemukiman warga berada di lembah Bukit Barisan kebun karet PTPN III.
"Luas sawah dan kolam yang rusak akibat banjir ini mencapai belasan hektar. Saluran irigasi juga banyak yang jebol, baik yang dibangun dari Dana Desa maupun APBD Pemko Padangsidempuan," terangnya. []