Jakarta - Aktris Nikita Mirzani kembali melontarkan respons keras terhadap isu kaburnya Muhammad Rizieq Shihab dari Rumah Sakit UMMI, Bogor, Jawa Barat. Melalui postingan di media sosial, perempuan yang akrab disapa Nyai itu membandingkan pejabat di Korea Utara yang ditembak mati lantaran kabur dari karantina Covid-19.
Lewat akun Instagram miliknya, Nikita Mirzani nampak mengunggah potongan berita yang menyebutkan adanya seorang pejabat Korea Utara yang ditembak mati lantaran melarikan diri dari karantina virus corona.
Tanpa menyebutkan nama, ia lantas berujar bahwa sosok yang kabur dari rumah sakit beberapa waktu lalu harusnya diperlakukan sama seperti pejabat Korut tersebut, yakni ditembak mati.
"Harusnya yang kemarin Kabur dari RS tuh ditembak kaya gini. Enggak akan sedih juga kok rakyat Indonesia kalau dia ditembak hahahahaah," tulis Nikita dalam keterangan postingan, dikutip Tagar pada Senin, 30 November 2020.
Sebelumnya, Janda beranak satu itu juga sempat mengunggah postingan dengan nada sindiran sebagai respons isu kaburnya Rizieq Shihab dari RS UMMI, Bogor. Pada keterangan postingan, ia mengaku tengah mencari sosok yang disebut melarikan diri dari rumah sakit.
"Nyari rijik yang kabur dari RS. Nakal yah kabur-kaburan mulu," tulis Nikita dalam postingan-nya, dikutip Tagar pada Minggu, 29 November 2020.
Rizieq Shihab kabur dari RS usai hasil swab keluar, Nikita Mirzani bilang harusnya ditembak mati. (Foto: Instagram/nikitamirzanimawardi_17)
Rizieq Sihab dilaporkan kabur dari RS UMMI Kota Bogor, Jawa Barat, lantaran diduga tidak ingin hasil swab test yang baru saja ia jalani beberapa waktu lalu diketahui publik.
Kapolres Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser menjelaskan bahwa Habib Rizieq kabur melalui pintu belakang rumah sakit pada pukul 20.50 WIB, Sabtu 28 November 2020.
"Pihak rumah sakit masih tertutup terkait keberadaan MRS (Muhammad Rizieq Shihab)," kata dia.
Belakangan, Sekretaris Umum FPI, Munarman, mengutuk pemberitaan mengenai isu kaburnya Rizieq Shihab dari RS UMMI, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, isi berita tersebut merupakan kebohongan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain mengecam, Munarman menduga pemberitaan tersebut dibuat oleh pihak tertentu yang ingin menunggangi media publik demi menggelontorkan opini kebencian terhadap Rizieq Shihab.
- Baca juga: RS UMMI Bogor Dilaporkan, FPI: Bima Arya Tak Patuhi Jokowi
- Baca juga: Isu Rizieq Shihab Kabur dari RS, Nikita Mirzani Turun Tangan
Munarman juga meminta semua pihak yang memaksa hasil swab test HRS dipublikasikan, agar membaca Pasal Perlindungan Pasien yang dijamin Undang-undang. []