Jakarta - Manchester City memetik hasil mengesankan di babak 16 besar Liga Champions. Mereka selalu meraih kemenangan atas raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid. Dalam duel ke-2 di Stadion Etihad, Sabtu, 8 Agustus 2020 dini hari WIB, Man City sukses menaklukkan Madrid 2-1 sehingga melaju ke perempat final. Meski demikian manajer Pep Guardiola menolak menyebut Man City sebagai tim yang istimewa meski menyingkirkan Madrid.
Man City kian diperhitungkan setelah melalui bagian tersulit dengan menyingkirkan Madrid. Juara Liga Liga Champions 13 kali ini jelas masih menjadi tim unggulan meski kehilangan Cristiano Ronaldo. Bahkan mereka tetap diposisikan sebagai favorit saat mendapat undian bertemu Man City di 16 besar.
Hanya, The Cityzens menunjukkan mampu menyaingi Madrid. Bahkan pada 2 pertemuan di babak itu, Man City selalu meraih kemenangan. Dan, sukses di kandang Madrid d laga pertama yang menjadi kunci bagi mereka untuk melaju ke perempat final.
Mengalahkan Madrid jelas luar biasa. Saat mendapat undian menghadapi Madrid, kami sudah bertekad bila ingin juara, kami harus mengalahkan mereka
Kemenangan di laga ke-2 itu menjadikan Man City unggul agregat 4-2. Pasalnya di laga pertama mereka menang dengan skor sama. Di babak berikutnya, tim yang musim 2019-20 menjadi runner up Liga Premier Inggris ini menghadapi Lyon.
Wakil Ligue 1 Prancis ini sukses menyingkirkan Juventus meski kalah 2-1 di laga ke-2. Di laga pertama, mereka unggul 1-0 sehingga dengan agregat 2-2, Lyon tetap lolos karena mampu mencetak gol di laga tandang.
Meski mampu mengatasi Madrid di 2 pertandingan, namun Man City tak merasa sebagai tim yang istimewa. Guardiola menilai tim tak berbeda dengan yang lain. Mereka juga bakal bersaing ketat dengan Barcelona, Paris Saint-Germain, Bayern Munich dan tim-tim yang lolos ke perempat final bila ingin meraih trofi.
"Bila Anda bicara semua tim, mereka tidak berbeda. Lalu mengapa kami merasa istimewa? Saya tidak melihat ada satu pun alasan yang menjadikan kami tim yang istimewa," ujar Guardiola seperti dikutip Evening Standard.
"Bila ingin memenangi Liga Champions, Anda harus mengalahkan banyak tim. Saat ini masih ada Bayern, Barcelona, Napoli dan Lyon. Atletico [Madrid] pun mengalahkan Liverpool yang merupakan tim terbaik di dunia. Masih banyak tim hebat di sini," kata eks pelatih Barcelona ini.
Meski demikian keberhasilan menyingkirkan Madrid menjadi modal berharga Man City saat memasuki babak krusial yang digelar di tempat netral di Portugal. Mereka kian percaya diri dan menguatkan keyakinan meraih trofi untuk kali pertama.
"Ini langkah pertama yang penting. Mengalahkan Madrid jelas luar biasa. Saat mendapat undian menghadapi Madrid, kami sudah bertekad bila ingin juara, kami harus mengalahkan mereka," ujar Guardiola lagi.
Madrid Tersingkir, Zidane Tak Kecewa
Sementara, pelatih Madrid Zinedine Zidane mengaku tak kecewa dengan kegagalan tim. Dirinya tetap bangga dengan pencapaian Los Blancos.
"Saat kalah, Anda biasanya memang tak senang. Tetapi kami bangga dengan apa yang sudah kami lakukan," kata Zidane.
"Kami mengucapkan selamat kepada tim lawan karena mereka bermain bagus. Kami tak ingin mencari alasan atas kekalahan di 2 pertandingan ini. Yang penting saya bangga pada tim ini, ucapnya.

Di pertandingan itu, Man City tampil maksimal untuk mengajak Madrid bermain cepat. Tuan rumah sendiri langsung tancap gas dan menekan lawan sejak menit pertama.
Hasilnya memang tak sia-sia. Striker Raheem Sterling langsung membobol gawang Madrid saat laga baru berjalan 9 menit.
Gol disebabkan blunder bek Raphael Varane saat menerima umpan dari kiper Thibaut Courtois. Hanya, Varane tak menyadari ada Gabriel Jesus di dekatnya.
Pemain depan tim nasional Brasil ini berhasil merebut bola umpan pendek itu yang kemudian disodorkan kepada Sterling. Striker yang dibidik Madrid ini pun tak kesulitan membobol gawang lawan.
Setelah tertinggal, Los Merengues akhirnya bangkit. Mereka mencoba menekan dan sempat mengancam gawang Ederson. Namun tendangan dari Karim Benzema maupun Eden Hazard masih bisa digagalkan kiper Ederson.
Madrid akhirnya menyamakan kedudukan di menit 28. Gol dihasilmkan Benzema setelah sundulannya yang menyambut umpan silang Rodrygo Goes gagal diselamatkan Ederson. Skor berubah 1-1 dan bertahan sampai akhir babak pertama.
Di babak ke-2, permainan Man City tak berubah. Mereka bermain menekan sehingga memaksa Madrid bekerja keras. Apalagi, tuan rumah beberapa kali mendapat kesempatan menambah gol.
Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit 68. Lagi-lagi Varane melakukan blunder. Kali ini, umpan sundulannya kepada kiper kembali dipotong Jesus.
Bola kemudian dikuasainya dan Jesus dengan tenang menyelesaikan peluang tersebut. Man City kembali unggul 2-1. Skor itu kian menyulitkan Madrid untuk mengejar lawan. Paling tidak, mereka harus mencetak 2 gol lagi dan menang 3-2 bila ingin lolos.
Hanya harapan itu tak kesampaian. Tidak ada lagi gol yang tercipta. Man City yang menutup laga dengan keunggulan 2-1 pun lolos ke perempat final. []