Samosir - Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menemukan anak SD di Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, 98 persen mengalami gigi berlubang serta 85 persen belum paham cara sikat gigi yang benar.
"Benar, dari siswa yang diperiksa sejumlah 167 orang, disimpulkan 98 persen mengalami karies atau gigi berlubang. Gigi susu berlapis juga dialami 40 persen dari siswa tersebut," ujar Ketua PDGI Samosir, drg STT Subarta Sagala, Sabtu 16 November 2019.
Dia menyebut, gigi berlubang bagi anak dapat menyebabkan terganggu tumbuh kembangnya, akibat ketidakmampuan mengkonsumsi makanan karena rasa sakit berlebihan dan berkepanjangan sehingga prestasi belajar menurun.
"Asupan gizi pun akan berkurang sehingga mengganggu tumbuh kembangnya serta kemampuan anak untuk belajar menurun. Sedangkan untuk orang dewasa akan mengganggu produktivitas akibat rasa sakit tersebut," terang Subarta.

Dari hasil demonstrasi gosok gigi yang dilakukan di desa tersebut, menurut Subarta, ternyata 85 persen anak belum mengetahui cara sikat gigi dan waktu sikat gigi yang benar.
Kami mendukungnya karena ini timbul dari nurani para dokter gigi yang rindu untuk melayani warga
"Ini adalah salah satu cermin tingginya angka gigi berlubang dan rendahnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat memelihara kesehatan gigi dan mulut," tegasnya.
Menggosok gigi dengan cara yang tepat sangat baik, agar gigi tetap sehat dan kuat. Sebaiknya menggosok gigi dilakukan selama dua sampai tiga menit, yaitu satu atau satu setengah menit untuk menggosok gigi bagian atas dan satu atau satu setengah menit untuk menggosok gigi bagian bawah.
Menggosok gigi kurang dari dua menit sangat mungkin menyebabkan gigi mengalami masalah plak gigi. Sementara, menggosok gigi lebih dari dua menit ditemukan lebih kecil kemungkinan mengalami masalah plak gigi.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Puskesmas Sirait, Kecamatan Nainggolan, dokter Ester Sihombing.
"Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, PDGI Samosir melakukan gerakan bakti sosial untuk anak SD di Desa Sari Marihit, Nainggolan. Dari Dinas Kesehatan, kami mendukungnya karena ini timbul dari nurani para dokter gigi yang rindu untuk melayani warga," ujarnya.
PDGI Samosir menurunkan 10 orang dokter gigi sekaligus mengajarkan serta membagi alat peraga berupa sikat gigi dan pasta gigi.[]