TAGARid, Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal 9 kepala daerah kader PDIP dari Bali yang tak hadir di retreat kepala daerah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Puan mengatakan ketidakhadiran mereka, termasuk Gubernur Bali Wayan Koster bukan atas arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Nggak ada. Tidak ada (arahan khusus dari Megawati)," kata Puan di kompleks Akmil, Jumat, 28 Februari 2025.
Mereka yang belum hadir retreat menurut Puan akan hadir di gelombang kedua. "Insyaallah. Pasti. Insyaallah," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Bali sekaligus Gubernur Bali Wayan Koster buka suara soal penundaan retreat kepala daerah dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu ke Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Penundaan ini berdasarkan instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Kamis (20/2) beberapa jam setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan KPK dalam kasus Harun Masiku.
Instruksi ini dikeluarkan Megawati menyikapi situasi internal PDIP, yang menurut Koster, memprihatinkan. Kader PDIP sedang berempati dan ingin bersolidaritas.
"Iya instruksi, kan, karena kita lagi prihatin, ada situasi kurang mengenakkan di internal, ya kita harus solid, berempati dengan situasi ini. Bukan kita melawan," katanya usai menghadiri HUT ke-237 Kota Denpasar di Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali, Kamis (27/2).
Koster enggan menjelaskan situasi yang dia maksud itu berkaitan dengan penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK.
Dia mengatakan, Megawati mendorong seluruh kepada daerah dari PDIP mengikuti retreat. Keputusan terbaru adalah seluruh kader akan mengikuti retreat kepala daerah gelombang kedua yang direncanakan diadakan di BPSDM Kemendagri di Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kami sangat didorong untuk mengikuti retreat, cuma situasi kondisinya kemarin yang kurang kondusif," kata Koster yang memilih tak ikut retreat di Magelang ini. []