Jakarta - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meyakini kebijakannya melakukan local lockdown Kota Tegal untuk menghindari penyebaran lebih luas virus corona Covid-19. Ia mengaku siap menanggung risiko dengan keputusannya itu.
Dedy mengatakan masyarakat harus memahami betul bahwa diambilnya opsi local lockdown adalah sebagai langkah untuk melindungi warga Kota Tegal dari bahaya wabah virus corona. Apalagi, saat ini sudah ada satu warga Kota Bahari yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ini adalah pilihan yang sangat pahit. Saya pribadi juga dilematis. Kalau boleh memilih, saya lebih baik dibenci masyarakat,” kata Dedy Yon saat mengumumkan satu pasien positif Covid-19 dan rencana pemberlakuan local lockdown di Balai Kota Tegal, Rabu malam, 25 Maret 2020.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Foto: Tagar/Farid Firdaus
Profil Dedy Yon Supriyono
Dedy Yon Supriyono lahir di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, 14 Agustus 1980. Dedy adalah anak dari pengusaha Muhadi Setiabudi pemilik Dedy Jaya Group. Ia adalah politikus yang memenangkan pilkada serentak yang diselenggarakan pada 27 Juni 2018. Dedy bersama Jumadi memperoleh suara mayoritas.
Setelah melalui serangkaian sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, pasangan ini akhirnya ditetapkan sebagai pemimpin Kota Tegal oleh KPU setempat, yang menjabat mulai 23 Maret 2019, menggantikan Nursholeh.
Ini adalah pilihan yang sangat pahit. Saya pribadi juga dilematis. Kalau boleh memilih, saya lebih baik dibenci masyarakat.
Masa mudanya dihabiskan dengan aktif di berbagai organisasi, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Di bidang bisnis, ia sempat menjadi komisaris PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa, direktur PO Dedy Jaya, dan ketua Yayasan Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes. Grup usaha Dedy Jaya adalah payung usaha cukup besar di Jawa Tangah bagian barat.
Terjun ke Politik
Dedy memulai karier politik dengan menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Brebes. Ia juga pernah dipercaya sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Brebes periode 2009-2014. Selanjutnya ia kembali melenggang ke kursi DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2014-2019.
Pencalonannya menjadi wali kota diusung oleh Partai Demokrat. Saat itu ia harus bersaing dengan tiga kader lain untuk mendapatkan tiket maju di pilkada Tegal. Anggota DPRD Jawa Tengah dari Demokrat ini mendapatkan presentasi mencapai 80 persen di internal. Lawannya yang tersisih adalah Khurotul Jannah dan Tanty Prasetyoningrum, dan Jumadi. Nama terakhir kemudian diplot sebagai wakilnya.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengumumkan satu pasien positif terjangkit virus corona di Balai Kota Tegal, Rabu malam, 25 Maret 2020 malam. Pasien itu diketahui baru pulang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)
Meski berasal dari Kabupaten Brebes, Dedy Yon percaya diri akan memenangkan pilkada Tegal. Untuk memuluskan langkahnya, ia berkoalisi dengan sembilan partai selain PDIP.
Pada Minggu, 24 Desember 2017, Dedy menyambut kehadiran Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Kota Tegal. SBY hadir di Kota Tegal dalam perjalanan menuju Cirebon usai menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Habib Lutfi di Pekalongan.
Saat itu, usai minum kopi dan berbincang bersama SBY, Dedy mengaku telah mendapat restu dari Pimpinan tertinggi Partai Demokrat tersebut untuk maju dalam Pilkada Kota Tegal.
“Bapak SBY tadi sudah memberikan restu untuk saya maju dalam pemilihan Wali Kota Tegal. Saya diminta segera mencari calon wakil wali kota untuk mendampingi saya di Pilkada Kota Tegal tersebut,” kata Dedy kala itu. []
Baca juga: