Strategi Magelang Hadapi Pemudik dari Daerah Corona

Kabupaten dan Kota Magelang memperketat wilayah perbatasan untuk mengantisipasi pemudik dari daerah pandemi virus corona.
Petugas menyemprot disinfektan ke pendatang yang baru tiba di Kabupaten Magelang di posko terpadu Terminal Secang. Langkah ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. (Foto: BPBD Kab Magelang)

Magelang - Kabupaten dan Kota Magelang bersiap diri menghadapi pemudik, khususnya dari daerah pandemi corona. Sejumlah strategi telah diterapkan dua wilayah itu untuk mencegah meluasnya penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19). 

Kabupaten Magelang misalnya. Pemerintah menerapkan kebijakan menyemprot penumpang bus dengan disinfektan sebelum masuk wilayah setempat. Untuk mendukung hal itu telah didirikan tiga posko terpadu di wilayah perbatasan

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Imam Basori mengatakan tiga posko terpadu ditempatkan di Terminal Secang, Terminal Muntilan dan Terminal Salaman. 

Seluruh penumpang yang masuk wilayah Kabupaten Magelang akan kami periksa, data, dan semprot disinfektan.

Tiga terminal tersebut diketahui menjadi pintu masuk pendatang yang menggunakan transportasi umum. Di Terminal Secang, berada di perbatasan dengan Temanggung dan Semarang; Terminal Muntilan di perbatasan dengan Yogyakarta, dan Terminal Salaman di perbatasan dengan Purworejo. 

"Seluruh penumpang yang masuk wilayah Kabupaten Magelang akan kami periksa, data, dan semprot disinfektan," ujar Imam, Senin, 30 Maret 2020. 

Antisipasi lain adalah berkoordinasi dengan perusahaan bus maupun agen perjalanan untuk mengarahkan sopirnya ke terminal lebih dulu sebelum masuk Kabupaten Magelang. "Kami sudah mengirimkan surat edaran ke agen-agen bus agar menginstruksikan sopir yang melintas maupun masuk, wajib ke terminal lebih dulu," tutur dia. 

Bupati Magelang Zaenal Arifin menyatakan Langkah penyaringan terhadap pemudik atau pendatang juga telah disosialisasikan hingga tingkat desa. Para camat dan lurah telah diinstruksikan untuk antisipasi dengan mendata para pendatang yang mudik.

"Untuk pendatang diharapkan berkoordinasi dengan puskesmas setempat dan isolasi mandiri. Dibutuhkan langkah terpadu dan sinergi berbagai pihak, mengingat akhir-akhir ini sudah banyak warga yang mulai berdatangan dari luar daerah," kata dia. 

Zaenal mengimbau warga Kabupaten Magelang yang ada di luar daerah atau luar negeri untuk tidak mudik terlebih dahulu sampai keadaan dinyatakan aman dari corona.

Hal serupa dikatakan Wali Kota Magelang Sigit Sidyonindito. Ia meminta warga Kota Magelang yang ada di perantauan untuk menahan diri agar tidak mudik sementara waktu. "Semua ini dilakukan agar penanganan dan penyebaran Covid-19 bisa dihentikan rantainya," ucapnya.

Pemerintah Kota Magelang juga sudah menyiapkan skenario teknis jika ada pemudik tiba di Kota Magelang. Seluruh bus diwajibkan masuk dan menurunkan penumpangnya di Terminal Tidar.  

"Dinas Perhubungan sudah bekerja sama dengan agen-agen bus. Seluruh bus dari Jakarta atau dari mana saja diwajibkan menurunkan penumpang di Terminal Tidar. Tidak boleh menurunkan penumpang sembarangan seperti kemarin-kemarin,” kata Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Magelang Joko Budiyono.

Di terminal, kata Joko, para penumpang akan diperiksa kemudian didata. Mereka juga diminta isolasi mandiri selama 14 hari. "Jika tidak terpantau datanya di terminal, ketua RT atau RW wajib mendata warga yang baru datang atau mudik," tutur dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Kota Magelang Resmi KLB Corona
KLB resmi ditetapkan setelah Kota Magelang ada satu pasien positif virus corona yang meninggal dunia.
Azan di Magelang Ditambah Seruan Salat di Rumah
Selain meminta warga Magelang salat di rumah, pemerintah juga meminta azan ditambah seruan shollu fil buyutikum.
Di Kota Magelang, Hanya Satpol PP yang Full Kerja
Pemkot Magelang mulai menerapkan work from home di masa pandemi virus corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.