Sleman - Sebanyak 185 jiwa warga lereng Gunung Merapi diungsikan akibat naiknya aktivitas gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah dari level Waspada ke Siaga. Mereka mengungsi di Lapangan Balai Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Para pengungsi ini adalah para lansia yang berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo. Dusun tersebut merupakan wilayah paling utara yang lokasinya beradius kurang dari 5 kilometer dari puncak Merapi. Di lokasi pengungsian ini diprioritasakan untuk para lansia dan anak-anak. Mereka yang paling rentan jikalau suatu saat mengalami erupsi atau letusan.
Di lokasi pengungsian Glagaharjo ini, para lansia disedikan tempat berupa sekat-sekat kayu triplek dengan luas 2x2 meter untuk tempat tinggal sementara. Para pengungsi ini sudah menempati pengungsian sejak Sabtu 7 November 2020 sore, dua hari setelah Merapi naik level Siaga.
Rencananya jika kondisi Merapi tidak lekas membaik Dusun Kalitengah Kidul juga akan dilakukan evakuasi serupa.
Selain para Lansia, di pengungsian Glagahharjo ini juga dihuni oleh anak-anak, mulai balita hingga jenjang Sekolah Dasar (SD). Tidak terlihat kesedihan dari raut wajah mereka. Sebagian dari mereka bermain untuk mengisi hari-hari dengan belajar, bermain, berolahraga dan aktivitas enjoy lainnya.
Pengungsi Merapi kalangan lansia di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. (Foto: Dok. ACT DIY)
Kepala Desa Glagaharjo Tri Wiyono, mengatakan, di wilayah Yogyakarta, baru Dusun Kalitengah Lor yang sudah dilakukan evakuasi untuk lansia dan anak-anak. Selain itu, hampir 300 ternak sapi juga turut diungsikan di dekat Balai Desa Glagaharjo. "Rencananya jika kondisi Merapi tidak lekas membaik Dusun Kalitengah Kidul juga akan dilakukan evakuasi serupa,” ungkapnya, Senin, 9 November 2020.
Menurut dia, untuk orang dewasa, kondisi saat ini masih menempati rumah masing-masing. Mereka bertugas menjaga rumah, harga benda, serta merumput untuk menghidupi ternaknya.
Baca Juga:
- 4 Objek Wisata di Sleman Ditutup Dampak Siaga Gunung Merapi
- Update Jumlah Pengungsi Merapi di Kabupaten Magelang
- Wisatawan di Kaki Gunung Merapi dan Keponakan Mbah Marijan
Saat ini untuk orang dewasa disekitar lereng Merapi sudah dilatih untuk kondisi darurat, seperti siap tanggap ketika terdengar suara sirine darurat, mengetahui jalur dan tempat evakuasi yang aman. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir korban seperti yang terjadi saat erupsi Merapi 2010.
"Belajar dari pengalaman letusan besar Gunung Merapi 2010 silam, di mana korban jiwa cukup banyak karena tidak ada persiapan dan minimnya pengetahuan kebencanaan dari masyarakat sekitar lereng Merapi,” ungkap Tri Wiyono.
Pada kesempatan ini Tim dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY bersama PT Pertamina MOR IV, Jateng & DIY turut menyalurkan bantuan berupa paket pangan dan hygine kit. Harapannya bantuan tersebut dapat mencukupi kebutuhan lansia dan anak-anak di pengungsian. []