Depok - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini dilaksanakan dengan suasana berbeda dari Pilkada sebelum-sebelumnya. Pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 ini di tengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir yang menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan tersendiri bagi masyarakat.
Meski demikian, pelaksaan Pilkada tahun ini tetap berlangsung. Berdasarkan pantauan reporter Tagar secara langsung, suasana Tempat Pemungutan Suara (TPS) 51 di Jalan Swadaya I, Sukamaju, Cilodong, Kota Depok yang berlangsung sepi. Sebab, saat pandemi Covid-19 ini, warga dihimbau agar menghindari kerumunan.
Suasana TPS 51 Jalan Swadaya I. (Foto :Tagar/Risma Dewi Indriani)
Warga yang hendak memberikan hak suaranya harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, pelindung wajah, sarung tangan, dan lainnya.
TPS 51 berada di tengah perkampungan warga. TPS ini berada di halaman pabrik tinta. Di bagian luar TPS ada tempat mencuci tangan dan papan informasi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Para petugas TPS menggunakan kemeja batik. Setiap petugas di TPS menggunakan face shield, masker, dan sarung tangan medis berwarna biru.
Suasana TPS 51 Jalan Swadaya I. (Foto :Tagar/Risma Dewi Indriani)
Sebelum masuk ke TPS, warga harus mencuci tangan, memakai handsinitizer, diperiksa suhu tubuhnya dan diberikan sarung tangan plastik oleh petugas. Demikian pun saat di dalam TPS, warga yang hendak menunggu di panggil namanya, menunggu di tempat duduk yang sudah disediakan. Untuk tempat duduk sendiri disusun dengan jarak yang tidak berdekatan mengikuti protokol kesehatan.
"berbeda sekali ya sama tahun-tahun sebelumnya, sekarang harus pakai masker, duduknya juga jauh-jauhan, dan sesudah mencoblos bergegas pulang untuk menghindari kerumunan, " ujar Sri, warga yang sudah datang ke TPS pada Rabu, 9 Desember 2020.
Baca juga:
- Warga Depok Minta Jalan Pertamina yang Rusak Diperbaiki
- Pilkada Depok 9 Desember, Purnomo Belum Dapat Undangan KPU
Petugas pun sering kali menyemprotkan cairan disinfektan ke bilik suara. Sementara itu, warga yang sudah mencoblos diberikan tinta ungu dengan menggunakan pipet tidak lagi dicelupkan, karena menghindari sentuhan secara lagsung. []
(Penulis: Risma Dewi Indriani)