Supermarket di Padang Batasi Penjualan Masker

Supermarket di Kota Padang, Sumatera Barat, membatasi masyarakat membeli masker dan gula pasir.
Manajer Ramayana Plaza Andalas Padang, Alex Sandi memberikan penjelasan terkait ketersediaan masker dan gula pasca wabah corona. (Foto: Tagar/Muhammad Aidil)

Padang - Keberadaan masker di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), semakin langka sejak beberapa hari terakhir. Wabah virus corona membuat masyarakat berbondong-bondong memborong masker, meski harganya naik empat kali lipat.

Masker saat ini barang yang sangat dicari orang. Buktinya, dalam sehari dua dus bisa habis sehari.

Tidak hanya di apotek, stok masker di Plaza Andalas, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, juga ludes diborong masyarakat. Padahal, supermarket ini menyediakan dua dus masker.

"Satu dus itu isinya 72 pcs. Penjualannya bahkan sudah kami batasi. Masyarakat hanya dibolehkan membeli dua pcs masker per kepala," kata Manajer Ramayana Plaza Andalas, Alex Sandi, Selasa, 3 Maret 2020.

Dia mengaku heran juga dengan habisnya masker di Plaza Andalas dalam waktu sekejap. Padahal, stok masker baru ditambah pada Senin, 2 Maret 2020.

"Masker saat ini barang yang sangat dicari orang. Buktinya, dalam sehari dua dus bisa habis sehari," katanya.

Selain masker, Plaza Andalas juga membatasi masyarakat membeli gula pasir dalam jumlah banyak. Saat ini, harga gula di pasaran mencapai Rp 14 ribu hingga Rp 18 ribu per kilonya. Sedangkan pihaknya hanya menjual satu kilogram gula seharga Rp 12.500.

Pembatasan pembelian gula juga sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak memborong gula pasir dengan harga rendah. "Sebulan kami sediakan 300 sampai 400 kilogram gula. Pembeliannya kami batasi. Kasir tidak akan melayani masyarakat yang membeli lebih dari dua kilogram per orang," katanya.

Sebelumnya diberitakan Tagar, virus corona kembali merebak. Lebih-lebih setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang warga Indonesia yang dinyatakan positif terserang virus dari China itu.

Berbagai dampak kepanikan terjadi di tengah masyarakat, termasuk di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Paling kentara adalah meledaknya pembelian masker di sejumlah apotek di kawasan Tarandam, Kecamatan Padang Timur.

Seiring tingginya permintaan masyarakat, harga masker pun melonjak tinggi. Harga satu kotak masker biasa isi 50, dibandrol Rp 200 ribu. Padahal, di hari sebelumnya, harga satu kotak masker hanya Rp 35 ribu. Harga perhelainya naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 4.000.

"Harganya Rp 200 ribu per kotak. Saya mau kirim ke Jakarta juga," kata salah seorang pembeli, Eka, 28 tahun kepada Tagar, Senin, 2 Maret 2020.

Meski mahal, masyarakat tampak tetap membeli masker. Hal ini terlihat dari silih bergantinya warga datang untuk membeli masker di pusat apotek Kota Padang itu.

Seorang apoteker Agustina mengakatan, kenaikan harga masker dipicuk stok yang semakin menipis. Kelangkaan memang terjadi sejak wabah virus corona menyerang sebagian negara. Bahkan, stok masker tidak tersedia lagi di Pedagang Besar Formasi (PBS).

"Stok masker sudah langka sekali, bahkan mau habis lagi peredarannya dari PBS. Kalau kami cari-cari ke PBS juga tidak ada. Palingan ada satu kotak, itu dijual eceran dan mahal juga," katanya.

Agustina mengakui stok masker miliknya hanya tinggal satu kotak. Langkanya masker ini juga dampak ekspor masker ke luar negeri setelah wabah virus corona merebak.

"Sejak ada virus corona, masker di ekspor ke China, Thailand, terakhir Malaysia. Sekarang enggak ada distributor masukkan ke sini lagi," tuturnya. []


Berita terkait
Ancaman Satpol PP Padang untuk Remaja Nakal
Remaja yang terlibat aksi tawuran dan balap liar bakal dikirim ke Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti Padang.
Warga Padang Tewas Ditabrak Kereta Api Bandara
Kecelakaan Kereta Api Bandara di Padang, Sumatera Barat, menewaskan seorang warga Padang.
Baru Bebas, Pria Padang Pariaman Maling Motor Lagi
Seorang residivis kasus pencurian kendaraan bermotor di Padang Pariaman, Sumatera Barat, diringkus di Kabupaten Limapuluh Kota.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.