Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut cebong dan kampret akan berdamai dan menyatu menyusul prediksi lembaga surveinya terkait diunggulkannya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan sejumlah elite PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Dengan ini saya nyatakan, bahwa hipotesa cebong tidak bisa gabung dengan kampret adalah salah," kata Qodari ini dalam jumpa pers hasil survei nasional Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024 di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Minggu, 23 Februari 2020.
Prediksi itu didasarkan pada hasil survei Indo Barometer terkait simulasi pasangan capres poros Teuku Umar dan Gondangdia. Poros Teuku Umar merujuk pada kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri sementara poros Gondangdia merujuk markas Partai NasDem yang dipimpin Surya Paloh.
Prabowo Subianto-Puan Maharani meraih 39,3 persen jika dilawankan dengan Anies-Airlangga Hartato.
Baca juga: Anies Baswedan Lawan Kuat Prabowo di Pilpres 2024
Simulasi menunjukkan Prabowo yang telah merapat ke Teuku Umar selalu unggul melawan kandidat terkuat dari poros Gondangdia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Suara paling tinggi diraih oleh Prabowo jika berpasangan dengan kader PDIP sekaligus putri Megawati, Puan Maharani.
"Prabowo Subianto-Puan Maharani meraih 39,3 persen jika dilawankan dengan Anies-Airlangga Hartato (Ketua Umum Golkar) yang hanya meraih 21,9 persen,” kata Qodari.
Jika Anies berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, pasangan Prabowo-Puan tetap unggul 16 persen lebih banyak. Pasangan Prabowo juga unggul sepuluh persen lebih banyak walau Anies mengambil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai wakilnya.
Prabowo tetap tak terkalahkan oleh Anies meski pensiunan jenderal bintang empat tersebut memilih Kepala BIN Budi Gunawan atau putra Megawati, Muhamad Prananda Prabowo. Keadaan juga tak berubah, meski Anies berpasangan dengan putra sulung Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Mahfudz Siddiq menyambut baik hasil survei ini. Dia semakin yakin politik pecah belah semakin kecil pada Pilpres 2024. "Kalau bahasa Bang Qodari, siapa bilang cebong dan kampret tak mungkin jalan bareng?" kata Mahfudz.
Seperti diketahui, cebong merupakan istilah yang dilekatkan kepada pendukung Jokowi di Piplres 2019. Lawan Jokowi pada Pilpres kala itu, Prabowo, memiliki pendukung yang dijuluki dengan sebutan kampret. "Semoga pada Pilpres 2024, tidak ada lagi nama binatang yang menjadi ikon," tutur Mahfudz. []
Baca juga:
- Airlangga Hartarto vs Anies Baswedan di Pilpres 2024
- Gerindra Minta Anies Jangan Datang ke DPR Bahas TIM