Litbang Kompas baru saja merilis survei kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Hasilnya mengejutkan, dengan 80,9% responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan baru ini. Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 4-10 Januari 2025, dengan 1.000 responden yang dipilih secara acak dari 38 provinsi di Indonesia.
Survei ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merasa optimis dengan langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dalam 100 hari pertama mereka. Tingkat kepuasan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla pada periode yang sama di tahun 2015, yang hanya mencapai 65,1%.
Salah satu aspek yang menarik dari survei ini adalah perbedaan kepuasan berdasarkan status sosial ekonomi. Kalangan bawah menunjukkan kepuasan tertinggi dengan 84,7% responden yang merasa puas, diikuti oleh kalangan menengah bawah dengan 81,4%. Sementara itu, kalangan menengah atas dan atas menunjukkan kepuasan yang lebih rendah, yaitu 75,3% dan 67,9% masing-masing.
Citra kepemimpinan Prabowo dan Gibran juga dinilai positif oleh masyarakat. Presiden Prabowo mendapatkan penilaian "sangat baik" dari 15,7% responden dan "baik" dari 78,4%. Sementara itu, Wapres Gibran mendapatkan penilaian "sangat baik" dari 9,3% responden dan "baik" dari 70,6%. Meskipun demikian, masih ada sejumlah responden yang merasa bahwa kinerja mereka belum optimal, dengan 3,7% dan 14,2% responden menilai citra kepemimpinan Prabowo dan Gibran sebagai "buruk".
Hasil survei ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran telah memulai dengan langkah yang baik dan mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam mempertahankan tingkat kepuasan ini dan memperbaiki aspek-aspek yang masih dinilai kurang oleh sebagian masyarakat.