Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan partainya tetap setia mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin alias tidak menjadi oposisi.
NasDem tak boleh menjaga jarak dengan partai oposisi untuk menjalin komunikasi.
"Pikiran-pikiran kritis harus tetap kita miliki. Tapi kesetiaan dan loyalitas itu modal kita tidak boleh pergi jauh dari kita," kata Surya Paloh dalam sambutannya pada Perayaan HUT Ke-8 Partai NasDem di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, seperti diberitakan Antara, Sabtu, 24 November 2019.
Baca juga: Rizieq Shihab Dianggap Menyalahi Prosedur
Menurut dia, konsepsi, pemikiran, ketegasan, dan konsistensi harus jelas bahwa NasDem merupakan pendukung pemerintah.
"Kita perlu pertegas ini karena jangan ada pikiran-pikiran yang memberikan sebuah tanda tanya kepada para saudara-saudara kader NasDem," katanya.
Surya menyatakan, partainya harus menunjukkan ketegasan itu, sebab belakangan ini muncul kesan seolah partainya bermain dua kaki, yakni mengaku sebagai partai koalisi pemerintah, namun juga menjalin komunikasi dengan partai-partai oposisi, seperti PKS.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di DPP PKS, Jakarta, Rabu, 30 November 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
"NasDem tak boleh menjaga jarak dengan partai oposisi untuk menjalin komunikasi," katanya.
Taipan media asal Aceh itu meminta agar seluruh kader NasDem menunjukkan kesungguhannya mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin karena pemerintah menaruh harapan besar kepada para kader partai.
"Partai ini harus tetap menjaga komitmen kekompakan di dalam internal partai agar partai ini tetap menjaga misi dan visi partai," tuturnya.
Baca juga: Menakar Potensi Terorisme Saat Reuni PA 212 di Monas
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh juga meminta seluruh kadernya agar bisa menjalin komunikasi politik dengan partai manapun.
"NasDem harus dikenal sebagai institusi partai politik yang paling cair di dalam berkomunikasi. NasDem harus dikenal sebagai institusi partai politik yang paling mudah untuk diajak berdiskusi dan tak menjaga jarak dengan partai dan kelompok masyarakat yang memiliki sikap politik berbeda," kata Surya Paloh. []