Jakarta - Aktris Tamara Bleszynski belum lama memprotes seorang sutradara yang dinilainya telah melecehkan publik figur lewat jalan cerita di salah satu drama Korea yang baru saja ia tonton. Menurutnya, kisah dalam tayangan yang tidak disebutkan judulnya itu memiliki unsur diskriminasi.
Kalimat protes itu disampaikan Tamara melalui postingan di akun Instagram miliknya pada Kamis malam, 19 November 2020. Ia mengaku baru saja menonton sebuah drama Korea yang menyoroti tingkah laku dan pengaruh publik figur di media sosial.
"Baru habis nonton drama Koreyah, yangg memvonis dengan membahas panjang lebar tentang ragam gilingan yang tidak tercantum, yang sebenarnya mendiskriminasi publik figur," tulis Tamara Bleszynski, dikutip Tagar pada Sabtu, 21 November 2020.
Lebih lanjut, Tamara mengatakan bahwa drama tersebut mengangkat dampak fatal kicauan seorang publik figur di media sosial, terlebih jika menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Mantan istri aktor Mike Lewis itu juga menuturkan jika drama Korea tersebut mengajarkan kepada para publik figur untuk menggunakan fitur pribadi yang membatasi aktifitasnya di media sosial terlihat dari para penggemar mereka.
"Kalau kamu publik figur, kamu membahayakan bila berkicau, karena postinganmu banyak likes. Lebih berbahaya lagi karena postingan itu akan menyebabkan pro dan kontra di tengah-tengah pengikut atau penggemar," kata dia.
"Dan itu juga tidak baik karena sebagai publik figur. Postinganmu menimbulkan pro dan kontra. Di jelaskan pula bahwa IG punya private setting," ujar Tamara.
Tamara Bleszynski protes sutradara drama Korea anggap lecehkan publik figur. (Foto: Instagram/tamarableszynskiofficial)
Ibu dari Teuku Rassya itu menilai, cerita dalam drama Korea itu memiliki unsur diskriminasi. Pasalnya, Tamara berpendapat bahwa publik figur saat ini telah sama posisinya seperti masyarakat biasa di ranah media sosial.
- Baca juga: Pesan Menyentuh Arya Saloka ke Penonton Sinetron Ikatan Cinta
- Baca juga: Hari Anak Sedunia, Pemerintah Diminta Beri Edukasi ke Orang Tua
Bagi wanita 45 tahun itu, sebuah unggahan menuai pro dan kontra adalah hal yang lumrah. Lantaran, ini era digital bukan lagi di jaman media cetak dan manual.
"Kumaha atuh... Memangnya publik figur bukan manusia? Melecehkan sekali. Mungkin sutradaranya kurang update," kata Tamara.
"Sekarang semua yang ada adalah influencer dan semua juga adalah publik (umum) figur (bentuk/wujud) ketika punya sosial media. Ini bukan jaman koran. Pro dan kontra adalah wajar di sebuah postingan. Welcome to 2020," ujar dia. []