Jakarta – Swedia telah mencabut pembatasan terakhir terkait Covid-19. Itu berarti tidak ada lagi batasan berapa banyak orang yang boleh berkumpul dalam acara-acara atau di restoran, sertifikat vaksin tidak lagi diperlukan, dan pengurangan jam operasional untuk bar dan restoran telah dibatalkan. Namun jalan-jalan Stockholm sepi dan tidak ada pesta.
Laporan situs independen, worldometers, sampai tanggal 9 Februari 2022 jumlah kasus Covid-19 di Swedia sebanyak 2.354.455 dengan 16.207 kematian. Kasus harian terbanyak dilaporkan tanggal 27 Januari 2022 yaitu sebanyak 53.894.
Sedangkan situs ourworldindata.org menunjukkan persentase vaksinasi Covid-19 di Swedia sampai tanggal 8 Februari 2022 mencapai 76,64% yang terdiri atas 74,15% dua suntikan dan 2,49% satu suntikan.
Dalam masa pandemi virus corona, Swedia menonjol di antara negara-negara Eropa karena responsnya yang relatif lepas tangan. Negara itu tidak pernah menerapkan lockdown atau menutup bisnis, sebaliknya, mengandalkan tanggung jawab individu untuk mengendalikan penularan.
Walaupun angka kematian akibat virus corona tinggi dibandingkan dengan di negara-negara Nordik lainnya, jumlah itu lebih rendah daripada di banyak tempat lain di Eropa yang menerapkan lockdown.

"Saya tidak melihat perayaan di jalan-jalan. Mungkin dalam beberapa minggu atau beberapa bulan ketika musim semi tiba. Bagi orang Swedia, matahari biasanya saat untuk perayaan, belum tentu mengakhiri lockdown," kata Markus Alexandersson.
Mengumumkan pembukaan kembali pekan lalu, Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, mengatakan bahwa "pandemi belum berakhir tetapi telah memasuki fase yang sama sekali baru." Walaupun tingkat penularan meningkat, menurut Andersson, itu tidak terlalu membebani rumah sakit (ka/uh)/Associated Press/voaindonesia.com dan sumber-sumber lain. []
Jumlah Kasus Covid-19 di Swedia dan Belgia Tembus 1 Juta
Paspor Digital Vaksinasi Virus Corona Swedia dan Denmark
Pandemi Covid-19 Bikin Swedia Defisit Sperma
Penjualan Buku di Swedia Pecahkan Rekor Saat Pandemi Covid-19