Jakarta - Para ilmuwan di Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa bahan kimia aktif dalam sunscreen atau tabir surya dapat dengan mudah meresap ke dalam aliran darah. Sebab itu mereka merekomendasikan agar penelitian lebih lanjut terhadap jenis produk ini dilakukan.
Dikutip dari laman Reuters, studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association tersebut menguatkan hasil penelitian para ilmuwan FDA pada bulan Mei 2020. Hal ini otomatis memicu banyak pertanyaan tentang keamanan tabir surya
Ilustrasi kulit diolesi sunscreen. (Foto: Shutterstock)
Menjawab hal itu, ketua dermatologi di Universitas George Washington, dr. Adam Friedman, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa mereka yang tidak terlibat dalam penilitian itu salah mengartikal hasil studi.
"Itu benar-benar disalahtafsirkan," kata Friedman. "Hanya karena ada di dalam darah bukan berarti tidak aman. Namun bukan berarti aman juga. Jawabannya adalah kita belum tahu," sambungnya.
Beberapa bahan aktif tabir surya dapat diserap
Hasil penelitian tersebut membuat FDA mengusulkan aturan baru kepada produsen tabir surya agar mewajibkan memberikan informasi tambahan tentang bahan aktif dalam produk mereka.
Penelitian tersebut menekankan bahwa temuan itu bukan rekomendasi atau saran agar orang-orang berhenti menggunakan tabir surya. Studi terbaru bertujuan untuk menentukan apakah bahan tabir surya yang umum melebihi 0,5 nanogram per mililiter darah.
Ilustrasi memakai sunscreen atau tabir surya. (Foto: Freepik/drobotdean)
FDA menganjurkan agar produk yang melebihi ambang batas tersebut diuji keamanannya. Dari enam yang diuji, semuanya melebihi batas itu.
"Hasil penelitian kami menunjukkan ada bukti bahwa beberapa bahan aktif tabir surya dapat diserap," ujar direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, dr. Janet Woodcock.
Woodcock mengatakan, penelitian tersebut menekankan perlunya pembuat tabir surya untuk menguji apakah produk mereka aman saat diserap ke dalam aliran darah.
FDA telah memberikan pernyataan bahwa tabir surya yang bisa memblokir sinar matahari menggunakan mineral, seperti seng oksida dan titanium dioksida, aman, tetapi sering meninggalkan residu pada kulit.