Adita Irawati adalah Juru Bicara Kepresidenan Republik Indonesia. Ia menjadi sorotan publik karena penggunaan istilah 'rakyat jelata' dalam merespons polemik dengan Gus Miftah, yang dianggap kurang sensitif dan menimbulkan kritik. Adita kemudian meminta maaf secara terbuka dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata di depan publik. Peristiwa ini menyoroti pentingnya sensitivitas dan pelatihan komunikasi bagi pejabat publik.