Jakarta - Bintang Brasil Neymar gagal mencetak gol saat menang telak 5-0 atas Bolivia di kualifikasi Piala Dunia 2020 zona Amerika Selatan di Stadion Arena Corinthians, Sabtu, 10 Oktober 2020 pagi WIB. Namun pelatih Tite memuji habis bintang Paris Saint-Germain ini. Begitu pula striker Roberto Firmino yang memborong 2 gol.
Neymar nyaris tak bisa dimainkan karena cedera punggung yang dideritanya. Pelatih Tite pun sudah angkat tangan saat dokter tim meminta untuk tidak memaksakan bintang PSG dimainkan.
Namun di saat-saat terakhir menjelang penyusunan starting eleven Neymar dipastikan bisa tampil. Jadilah eks andalan Barcelona ini menjadi pilihan pertama.
Dia bebas bergerak sehingga lawan butuh lebih banyak pemain untuk mengawalnya
Tim Brasil pun tetap didominasi pemain yang bermain di Eropa. Bahkan Douglas Luiz yang kini bermain di Liga Premier Inggris dengan memperkuat Aston Villa.
Namun pelatih Tite justru memberi kesempatan kepada kiper Weverton dari klub lokal, Palmeiras, sebagai starter. Dirinya, bukan kiper Manchester City Ederson, yang justru berdiri di bawah mistar saat kiper Liverpool Alisson Becker absen.
Tanpa Alisson yang menjadi andalan di bawah mistar, Brasil tetap yang terbaik dan masih terlalu kuat bagi Bolivia. Neymar yang mencatat 102 caps dengan 61 gol ini memang tak membobol gawang lawan. Namun dirinya memiliki peran besar bagi tim.
Pemain berusia 28 ini tidak hanya membuat 2 assists yang dituntaskan Firmino dan Philippe Coutinho. Namun dia juga membuat 103 sentuhan bola dan melepaskan 41 umpan bola dengan keakuratan mencapai 77,4 persen. Bahkan Neymar dinilai berperan besar dalam setiap proses terciptanya gol Brasil. Pemain
"Kami memang masih mencari cara dan strategi agar bisa bermain secara harmonis," kata Tite seperti dikutip Goal.
"Neymar bermain lebih ke tengah dan tanpa halangan. Dia bebas bergerak sehingga lawan butuh lebih banyak pemain untuk mengawalnya," ujar pelatih lebih lanjut.

Firmino juga mendapat apresiasi dari pelatih. Menurut pelatih Firmino tak perlu disibukkan mencari bola, namun dia lebih banyak menunggu untuk melakukan penyelesaian akhir.
"Coutinho bermain lebih ke dalam dan Firmino tidak jauh di belakang. Dia tak perlu ke sana ke mari mencari bola. Dia hanya perlu menunggu untuk mencetak gol," ujar Tite.
"Hasilnya, dia bisa mencetak 2 gol dan seharusnya lebih dari itu. Kami memang tak perlu mengubah fungsi dalam tim tetapi bagaimana beradaptasi," tuturnya.
Marquinhos dan Firmino
Di laga itu kemenangan Brasil dibuka bek Marquinhos yang membobol gawang Bolivia di menit 16. Selanjutnya, Firmino memperbesar keunggulan Brasil setelah menyelesaikan umpan Renan Lodi di menit 30.
Brasil baru bisa menambah gol di babak ke-2. Firmino mencetak gol lagi di menit 49. Striker Liverpool ini dengan gampang menyelesaikan umpan Neymar.
Gol ke-4 Brasil tercipta akibat bunuh diri Jose Carrasco di menit 66. Gol itu berawal dari tendangan Coutinho ke depan gawang. Neymar bukannya menyambut bola tetapi malah merunduk. Bola pun mengenai Carrasco yang tak siap menerima bola sehingga malah meluncur ke gawang sendiri.
Coutinho kemudian memantapkan keunggulan Brasil. Sundulan pemain depan Barca yang menyambut umpan silang Neymar ini meluncur deras ke gawang Bolivia di menit 73. Skor menjadi 5-0 dan bertahan sampai akhir laga.
Kemenangan besar itu menjadikan Brasil melesat ke puncak klasemen zona Amerika Selatan. Brasil dan 3 tim lain sama-sama mengantongi poin 3. Namun Brasil memiliki selisih gol terbaik sehingga berada di posisi teratas. []