Kaltara, (Tagar 3/11/2017) – Kalimantan Utara (Kaltara) dengan status sebagai provinsi termuda di Indonesia harus bekerja ekstrakeras untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Salah satu ketertinggalan Kaltara menyangkut industri pariwisata. Sebagai provinsi termuda, Kaltara tentu tak mau kalah bersaing dengan daerah lain dalam hal mengeruk pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Lantaran menyadari ketertinggalannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan pariwisata. Kali ini, Pemprov Kaltara bakal mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata (Simpar).
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Ahmad Haerani mengatakan, Simpar akan dikembangkan mulai awal 2018 mendatang.
Wisatawan yang berkunjung ke Kaltara bisa mengakses Simpar melalui Android dan iOS untuk mengetahui objek-objek wisata beserta informasi pendukung seperti hotel, kuliner, dan transportasi.
Dengan begitu, wisatawan akan mendapat kemudahan untuk memilih destinasi yang bakal dikunjungi selama di Kaltara.
Gandeng Blogger
Menurut Haerani, Simpar akan lebih banyak diisi para pelaku usaha pariwisata. Mulai agen travel, hotel, rumah makan, hingga traveller.
“Nantinya, mereka ini akan diberikan akun di dalam Simpar,” kata Haerani akhir pekan lalu.
Dia menambahkan, Simpar berbeda dengan website yang statis atau hanya bersifat satu arah. Menurut Haerani, Simpar membuat admin dan pembaca interaktif.
Admin dan pembaca bisa berkomunikasi dua arah, khususnya jika ada keluhan atau saran dari travelista terkait objek wisata. Interaksi juga lebih intensif ketika wisatawan membutuhkan informasi lengkap tentang objek wisata yang akan dikunjungi.
[caption id="attachment_26893" align="aligncenter" width="712"] PAKAIAN ADAT: Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sub suku. Adapun suku Dayak mayoritas di Kalimantan Utara adalah suku Dayak Kenyah. Sub suku yang orangnya dicirikan mirip keturunan Tionghoa ini memiliki pakaian adat bernama Ta’ a dan Sapei Sapaq. (Foto: Ist)[/caption]
Simpar juga akan menampilkan berbagai informasi yang selalu diperbarui oleh para pelaku usaha.
“Misalnya, halaman hotel yang mengisi mereka. Mungkin minggu ini ada promo yang bisa diinformasikan. Kalau kami yang isi, kan, sulit. Jadi, mereka yang meng-input. Untuk rumah makan, menunya apa saja bisa disebutkan di sana,” terang Haerani.
Namun, sebelum diberi akun oleh Dinas Pariwisata, para pelaku pariwisata akan dilatih terlebih dahulu.
Setelah mengembangkan Simpar, untuk tahap awal, Dispar akan memanggil para blogger di Kaltara untuk diberi pelatihan. Para blogger itu nantinya bisa memasukkan tulisannya di Simpar.
“Mereka akan kami rangkul. Jadi, para blogger bisa menceritakan keadaan di objek wisata. Tak hanya blogger di Kaltara, tapi kalau ada blogger dari luar yang berkunjung ke Kaltara juga bisa kami rangkul untuk memasukkan tulisannya,” ungkap Haerani.
Sebagai sarana promosi, Simpar juga akan dikoneksikan dengan Tourism Information Center (TIC) di Kaltara.
Saat ini, ada dua TIC di Kaltara. Yakni, di Bandara Juwata, Tarakan, dan Pantai Tanah Kuning, Bulungan.
Namun, yang bisa digunakan baru TIC di Bandara Juwata. Sementara TIC di Tanah Kuning baru selesai dibangun tahun ini.
Haerani meyakini Simpar akan membuat kunjungan wisatawan ke Kaltara melesat.
Tahun ini, Pemprov Kaltara menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 262 ribu. Tahun depan, kunjungan travelista diprediksi naik empat persen.
Menurut dia, wisatawan bisa menikmati berbagai destinasi wisata di Kaltara. Di antaranya, Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Tarakan, Pantai Tanah Kuning di Bulungan, dan Taman Nasional Kayan Mentarang di Malinau.
Selain itu, travelista juga bakal dimanjakan dengan wisata budaya suku Dayak.
“Simpar diharapkan membuat kunjungan wisatawan ke Kaltara lebih banyak sehingga bisa menjadi salah satu penyumbang PAD,” kata Haerani. (yps)