Tak Takut Corona, Makam Sunan Ampel Tetap Dikunjungi

Pengurus masjid dan makam Sunan Ampel tak bisa melarang peziarah yang datang meski wisata religi Sunan Ampel sudah ditutup karena Covid-19.
Suasana Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya sejak pandemi virus corona. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya ditutup sejak pandemi Covid-19 atau virus corona. Tak seperti biasanya, Wisata Religi Sunan Ampel yang biasanya ramai peziarah, kali ini tampak sepi.

Namun, meski sudah di tutup supaya tak ada keramaian di sana, peziarah di Wisata Religi Sunan Ampel ini tetap ada. Bahkan pantauan Tagar, pengunjung yang datang ini dari berbagai daerah di Jatim.

Kita tidak menyediakan tempat-tempat duduk, jadi mereka enggak akan lama-lama.

Menanggapi masih adanya peziarah datang dan beribadah di Masjid Ampel, Takmir Masjid dan Makam Sunan Ampel, Zeid Muhammad Yusuf mengatakan pihaknya tak melarang peziarah tetap datang.

Zeid menyampaikan pihaknya hanya melakukan pembatasan jarak agar peziarah tak berkerumun agar mencegah penyebaran virus corona.

"Kita tidak menyediakan tempat-tempat duduk, jadi mereka enggak akan lama-lama. Enggak bisa melarang kita hanya mengimbau, peziarah untuk menghindari virus-virus itu, itu seperti jaga jarak," kata Zeid, Kamis 26 Maret 2020.

Berbeda dengan area makam, Masjid Sunan Ampel kata Zeid, hingga kini masih terus terbuka dan menggelar salat berjemaah baik itu lima waktu maupun Salat Jumat. Menurut Zeid, pihaknya sudah berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan melakukan pembersihan karpet, penyemprotan disinfektan, penyediaan fasilitas cuci tangan serta hand sanitizer.

Tak hanya itu, Zeid juga telah mengatur deretan saf salat, menjadi renggang dengan jarak satu meter antar jemaah sesuai protokol. Ia yakin hal itu tak menyalahi syariat islam.

"Masjid tidak kami tutup. Kalau ditutup total kan sulit ya di masjid kita butuh ibadah. Salat itu kita beri space satu meter dan kita gak menyalahi aturan syariat seperti itu," kata dia.

Zeid mengatakan penutupan tersebut mulai efektif diberlakukan pihaknya sejak, Selasa, 24 Maret 2020 kemarin, hingga dua minggu ke depan.

"Untuk sementara waktu Makam Sunan Ampel ditutup untuk peziarah. Berlaku sejak tanggal 24 Maret - 7 April tahun 2020, 14 hari kedepan," ujar dia.

Selain itu ia mengungkapkan bahwa alasan ditutupnya area ziarah Makam Sunan Ampel ini, juga sebagai bentuk kepedulian pengelola terhadap imbauan pemerintah dan kapolri.

"Karena itu instruksi dari kapolri, ya kita harus menjunjung tinggi apa yang diinstruksikan, ya harus mematuhi sekalipun kita juga punya semacam otoritas, tapi kita kan nggak bisa melanggar aturan pemerintah," kata dia.

Di sisi lain, salah satu orang yang aktif di Masjid Agung Sunan Ampel, Ustaz Tony, mendukung perihal penutupan tersebut. Menurutnya, akan sangat riskan apabila Makam Sunan Ampel tetap dibuka seperti biasanya.

"Memang harus begitu, karena melihat situasi dan kondisi yg sangat mengkhawatirkan (Covid-19). Karena orang yg berziarah itu datangnya dari berbagai daerah Luar kota, dan setiap harinya selalu penuh makam itu, keluar masuk makam para peziarah," tutur dia.

Wisata Ampel Di Tutup, Pedagang Merugi

Di sisi lain, Ketua Kelompok Sadar Wisata Religi Sunan Ampel, Muhammad Khotib mengatakan penutupan kawasan ziarah makam Sunan Ampel tentu berdampak bagi warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang.

Menurut Khotib, jumlah peziarah yang datang kini mengalami penurunan drastis. Sayangnya ia tak bisa mengungkapkan secara pasti berapa jumlahnya, sebab pihaknya tak memiliki catatan pengunjung.

"Kalau secara data, sulit yah kita mencatat, karena ampel ini unik, karena ampel ini multi gate, bisa masuk dari mana saja, dari arah mana saja dan 24 jam," kata dia.

Menurunnya jumlah peziarah yang datang, juga tentu berdampak pada berkurangnya pendapatan para pedagang. Sayangnya, Khotib mengaku belum menghitung secara pasti beraoa jumlahnya.

"Mesti ada dampak, karena orang berziarah sepi, tidak ada yang belanja. Nggeh memang sepi pengunjung. Kalau kita gak ngitung [kerugian] tapi yang jelas pengaruh itu ada, biasanya rame, nah sekarang sepi," ucap dia.

Meski begitu, kata Khotib pihaknya memaklumi adanya kebijakan penutupan ini. Ia mengaku menghargai upaya takmir untuk mencegah penularan Covid-19.

"Ya tentu kaitannya dengan merebahnya Covid-19 ini, kemudian himbauan dari kepolisian, itu juga menjadi bagian dari (pertimbangan) ditutupnya," kata Khotib. []

Berita terkait
Warga Malang Positif Covid-19 Terinfeksi di Jakarta
Berdasarkan hasil tracing yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Malang terungkap bahwa pasien positif Covid-19 pernah ke Jakarta.
Libur Nyepi Usai, Pelabuhan Ketapang Kembali Dibuka
PT ASDP Ketapang Banyuwangi kembali membuka penyeberangan ke Pulau Bali pasca libur Hari Raya Nyepi.
Pelayanan Samsat di Jatim Tutup, Bebas Denda Pajak
Penutupan sementara pelayanan Samsat se-Jawa Timur dilakukan untuk pencegahan pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di Jawa Timur.
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.