Takjil Jalur Gaza Yogyakarta Tembus Rp 3 Miliar

Pasar Sore Ramadan Nitikan atau yang kerap disebut "Jalur Gaza" ini lebih khas dengan jajanan tempo dulu.
Pedagang Pasar Sore Ramadan Nitikan dengan sabar melayani pembeli. Keberadaan jajanan takjil di sepanjang "Jalur Gaza" ini terbukti mendongkrak perekonomian warga setempat. Omzet tahun lalu Rp3 miliar, tahun ini dipastikan lebih tinggi lag. (ans)

Yogyakarta, (18/5/2018) - Jajanan menjelang berbuka puasa atau takjil yang disajikan di sepanjang Jalan Sorogenen Nitikan Yogyakarta lebih lengkap dari tahun sebelumnya. Ada lebih dari 200 pedagang yang berjualan di sepanjang 2 Kilometer (Km) tersebut.

Pasar Sore Ramadan Nitikan atau yang kerap disebut "Jalur Gaza" ini lebih khas dengan jajanan tempo dulu. Ini sesuai tema yang diusung tahun ini. Jajanan tradisional untuk takjil menjadi ungulan di pasar sore ini.

Ketua Ranting Muhammadiyah Nitikan Dwi Kuswantoro mengatakan, Pasar Sore Ramadan Nitikan ini merupakan gelaran yang ke sepuluh kali. 

"Tahun lalu, omzetnya mencapai Rp3 miliar selama Ramadan," kata dia, Jumat (18/5).

Menurut dia, tahun ini dipastikan omzetnya lebih banyak lagi. Alasannya selain jumlah pedangan lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, variasi jajanan lebih lengkap. 

"Harapannya omzetnya bisa menembus Rp3,5 miliar," pintanya.

Dia mengungkapkan, keberadaan Pasar Sore Ramadan ini terbukti ikut menggerakkan perekonomian masyarakat. Warga khususnya pedagang terdongkrak pendapatannya dengan even musim ini. 

"Pedagangnya 60 persen dari warga Nitikan, lainnya dari sekitar Yogyakarta saja," jelasnya.

Anggota DPD RI Dapil DIY Afnan Hadikusumo mengatakan, dari even ini melahirkan wirausaha baru. 

"Semoga dari ivent musiman ini banyak yang mendapat berkah. Semoga juga menjadi ikon Yogyakarta selain Malioboro," kata dia.

Menurut dia, Pasar Sore Ramadan Nitikan ini bisa menjadi ikon baru di Kota Yogyakarta. Namun, yang perlu dipikirkan adalah antisipasi macet. 

"Panitia harus menyiapkan kantong parkir yang memadai dan petugas yang cukup," paparnya. (ans)

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)