Yogyakarta - Sebanyak 58 hotel di Yogyakarta melakukan aksi solidaritas terhadap sektor pariwisata saat ini. Aksi tersebut membawa misi sebagai simbol empati, semangat kebersamaan, dan harapan agar pariwisata di Yogyakarta dapat segera kembali menapaki babak baru yang semakin gemilang.
Dunia perhotelan adalah satu diantara sektor yang belakang ini menjerit karena wabah virus Corona atau Covid-19. Melalui aksi itu sektor perhotelan menyampaikan kepada semua stakeholder pariwisata Yogyakarta baik itu pelaku, pemilik dan pemerintah untuk berjuang bersama.
Aksi bertajuk From Jogja With Love ini merupakan aksi solidaritas dan kepedulian terhadap kondisi pariwisata Yogyakarta sejak pandemi Covid-19. Aksi penyematan tanda cinta yang serentak digelar di 58 hotel di Yogyakarta ini digelar tadi malam, Sabtu 4 April 2020.
Koordinator aksi Novi Soesanto mengatakan, aksi ini diprakarsai dan dilakukan secara sukarela dan spontanitas oleh para general manager hotel di Yogyakarta. Aksi ini melibatkan lebih dari 58 hotel ini sebagai bentuk dukungan, bahwa keterpurukan sektor pariwisata akibat Corona, pasti bisa kembali bangkit.
"Aksi solidaritas dari hotel-hotel di Yogyakarta ini berupa sinyal tanda cinta yang dilakukan dengan menyalakan beberapa lampu kamar hotel atau lampu hiasan pada masing-masing hotel hingga membuat bentuk hati atau cinta," kata Novi dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, perhotelan sebagai salah satu komponen dunia pariwisata melakukan gerakan bersama yang positif. Dengan harapan bisa mengakselerasi optimisme para pelaku dan pegiat pariwisata, utamanya dari dunia perhotelan dan menggairahkan kembali roda pariwisata Yogyakarta.
Aksi penyematan tanda cinta hotel di Yogyakarta yang ikut kampanye solideritas "From Jogja With Love" (Foto: Istimewa/Tagar/Evi Nur Afiah)
Beberapa hotel di kota dan negara lain memang telah melakukan hal yang sama, dengan menyematkan tanda hati pada bangunannya. Namun di Yogyakarta dilakukan dengan cara berbeda, yaitu secara serentak selama satu atau dua jam pada Sabtu 4 April 2020.
General Manager hotel yang bersatu menginisiasi aksi tersebut juga sepakat melanjutkan menyalakan tanda hati dari Yogyakarta ini hingga periode yang tidak ditentukan sesuai kebijakan masing-masing hotel.
Yogyakarta sedang rehat dari hingar bingar wisatawan namun dengan terangnya tanda cinta ini.
Artinya bahwa kebersamaan dan semangat ini akan menguatkan seluruh pekerja hotel dalam situasi yang tak menentu saat ini, sekaligus mewujudkan kebanggaan sebagai bagian dari penggerak utama roda ekonomi Yogyakarta, yaitu pariwisata.
"Yogyakarta sedang rehat dari hingar bingar wisatawan namun dengan terangnya tanda cinta ini, kami para pelaku industri perhotelan Yogyakarta akan terus berusaha segera menjadikan kota ini dirindu kembali dan meraih canda tawa seperti sedia kala," ujar Novi.
Menurutnya, lambang cinta yang menyala adalah simbol dan gambaran dari secercah harapan yang dilandasi semangat para hotelier yang tak pernah padam.
Aksi solidaritas ini setidaknya bisa menjadi hiburan bagi masyarakat Yogyakarta dalam situasi saat ini. Lambang cinta dari hotel di Yogyakarta menerangi gelapnya malam di Kota Gudeg.
Aksi penyematan tanda cinta hotel di Yogyakarta yang ikut kampanye solideritas "From Jogja With Love" (Foto: Istimewa/Tagar/Evi Nur Afiah)
Aksi solidaritas tersebut juga turut diapresiasi oleh netizen di media sosial. "Jogjaku semoga segera kembali pulih, aamiin," tulis akun instagram @shehijab27. "I love you Jogja. Aku rindu, semoga cepat pulih," tulis akun @Dikaarya11.
Hotel-hotel yang berpartisipasi dalam kampanye bersama ini: Novotel Suites Yogyakarta Malioboro, Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto
ibis Styles Yogyakarta, Ibis Yogyakarta Malioboro, The Phoenix Yogyakarta, Pesonna Tugu, Grand Ambarrukmo Yogyakarta, Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Porta by The Ambarrukmo, Pesonna Malioboro, The 101 Yogyakarta Tugu, Novotel Yogyakarta, Atrium, Hotel Tentrem, Jambuluwuk Malioboro.
Selanjut ada Unisi Hotel Yogyakarta, Cordela, Pop Malioboro, Grand Zuri, POP Timoho, Grand Senyum, Prima Inn, Whiz Malioboro, The Rich, Horison Urip Sumoharjo, Dafam Hotel, Grand Inna Malioboro, Grand Orchid, Grand Aston, Innside by Melia, KJ Hotel, Grand Tjokro
Ros-in Hotel, Sahid Jaya Hotel, De Laxston Hotel, Tasneem Hotel, The Atrium, Abadi Hotel, Cavinton, D’Senopati, D’Salvatore.
Kemudian diikuti Aveon Hotel, Ayaarta, Hyatt Regency Yogyakarta, Harper Mangkubumi, Greenhost Boutique Hotel, Grand Dafam Hotel, The Cube, UC Hotel UGM, Crystal Lotus, GAIA Cosmo, University Hotel, Melia Purosani, Marriott Yogyakarta Hotel, Royal Darmo Malioboro, Satoria, Lafayette Boutique Hotel dan Swisbell Boutique Hotel. []
Baca Juga:
- Sultan: Tiga Syarat Mudik di Yogyakarta Saat Corona
- Penutupan Destinasi Wisata di Bantul Diperpanjang
- Pasar Beringharjo Yogyakarta Menangis Gegara Corona