Tanggapan Raffi Ahmad Soal Tuduhan Money Laundering: 'Semua Sudah Jelas dan Terdokumentasi'

Raffi Ahmad mengungkapkan sikapnya terkait tudingan cuci uang dengan menunjukkan bukti penghasilan dan transparansi keuangan.
Raffi Ahmad dalam wawancara membahas tudingan cuci uang. (Foto: Tagar/Instagram/@raffinagita1717)

Raffi Ahmad, selebriti sekaligus pengusaha ternama, baru-baru ini mengungkapkan sikapnya terkait tudingan money laundering atau cuci uang yang menimpanya. Dalam sebuah wawancara, Raffi mengaku telah memperhitungkan segala aspek terkait laporan harta kekayaannya (LHKPN) yang menjadi sorotan publik.

Menanggapi tuduhan tersebut, Raffi tidak langsung membantah. Sebaliknya, ia memilih untuk menunjukkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya. "Saya sudah menghitung semua penghasilan saya sejak awal karier hingga sekarang," ujar Raffi dengan nada tenang dan yakin.

Raffi menjelaskan bahwa setiap penghasilan yang ia dapatkan, baik dari dunia hiburan maupun bisnis, telah dicatat dengan rapi. Ia menekankan bahwa transparansi dalam keuangan adalah hal yang sangat penting bagi dirinya. "Saya tidak main-main dengan masalah ini. Semua sudah jelas dan terdokumentasi dengan baik," tambahnya.

Lebih lanjut, Raffi mengajak pihak-pihak yang mempertanyakan keberadaan hartanya untuk melihat bukti-bukti tersebut secara langsung. "Kalau ada yang masih ragu, silakan coba dijabarkan. Saya siap memberikan semua data yang diperlukan," ujarnya dengan tegas.

Terlepas dari kontroversi, Raffi tetap fokus pada kariernya dan bisnisnya. Ia berharap bahwa masalah ini tidak akan mengganggu jalannya kehidupan pribadi dan profesionalnya. "Yang terpenting adalah tetap bekerja keras dan menjaga integritas," tutup Raffi dengan penuh optimisme.

Berita terkait
Presiden Prabowo Instruksikan Penghematan Anggaran, Nasib Gaji Ke-13 dan 14 PNS Dipertanyakan
Presiden Prabowo instruksikan kementerian dan lembaga untuk menghemat pengeluaran, termasuk anggaran kunjungan kerja, studi banding, seminar, dan biaya perjalanan dinas.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegas Pangkas Anggaran Sekretariat Daerah
Gubernur terpilih Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta Sekretaris Daerah untuk memangkas anggaran Sekretariat Daerah dari Rp 909 miliar menjadi Rp 450 miliar.
Presiden Prabowo Subianto Bentuk Kementerian Penerimaan Negara, Anggito Abimanyu Siap Memimpin
Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk Kementerian Penerimaan Negara untuk memperbaiki sistem perpajakan dan mengurangi kebocoran anggaran.