Stockholm - Pandemi Corona yang melanda seluruh dunia otomatis juga mengubah “ritual” peringatan kemerdekaan RI ke-75 di kedutaan-kedutaan besar Indonesia di luar negeri, termasuk di Swedia, satu-satunya negara Eropa yang belum pernah menerapkan lock down
“Masyarakat Indonesia di Swedia dan Latvia mengikuti secara live streaming melalui kanal Youtube dan medsos KBRI Stockholm.”
Jika biasanya peringatan 17 Agustus dihadiri masyarakat Indonesia, terutama di Stockholm, kali ini peringatan tersebut hanya diikuti sejumlah orang, khususnya staf kedutaan. Pemerintah Swedia jauh sebelumnya telah mengeluarkan larangan untuk berkumpul lebih dari 50 orang.
Namun, walau hanya diikuti sekitar 17 orang, upacara peringatan kemerdekaan Indonesia ke-75 yang berlangsung di Wisma Duta Besar, KBRI Stockholm, tersebut tetap khidmat “Masyarakat Indonesia di Swedia dan Latvia mengikuti secara live streaming melalui kanal Youtube dan medsos KBRI Stockholm,” kata Fajar Primananda, Sekretaris Ketiga, Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya, KBRI Stockholm kepada Tagar.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Upacara 17 Agustus ini tidak dipimpin oleh duta besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, namun oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Stockholm, Tanti Widyastuti. Itu lantaran sejak beberapa bulan lalu, Bagas Hapsoro, Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Latvia telah selesai tugasnya dan kembali ke Indonesia. Ada pun penggantinya, Kamapradipta Isnomo, yang telah mendapatkan agrement (persetujuan) dari Pemerintah Swedia dan kini tengah menunggu persetujuan dari Pemerintah Latvia. Kamapradipta kini masih di Jakarta.

Pada upacara itu Tanti membacakan intisari Pidato Kenegaraan 2020 Presiden Joko Widodo yang menegaskan, kendati perekonomian terdampak karena pandemi Covid-19, tetapi rakyat Indonesia tak boleh menyerah. “Untuk itu, harus dilakukan re-start, dan membajak momentum krisis ini untuk lompatan besar menjadi Indonesia maju" ujar Tanti membacakan pidato tersebut. []