Target Meleset, Luhut Pastikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Target meleset, Luhut pastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. “Proyeknya tetap jalan," tegas Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
PEMBANGUNAN KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG: Foto udara proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di perkebunan teh Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (6/2). Presiden Joko Widodo meminta pembangunan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung dengan panjang 142 km tersebut untuk dipercepat serta memerintahkan kementerian terkait untuk mempertimbangkan perpanjangan rute Jakarta-Bandung hingga ke Yogyakarta dan Solo. (Foto: Ant/Raisan Al Farisi)

Jakarta, (Tagar 20/2/2018) – Meleset dari target awal beroperasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan.

"Masalah kereta cepat, kita bicara tadi. Kita bahas semua angka-angkanya supaya kita tahu kalau ada kelemahan bisa kita perbaiki. Tapi kita tidak berbicara jalan atau tidak jalan. Proyeknya tetap jalan," tegas Luhut yang pada Selasa (20/2) menggelar rapat koordinasi di kantor Kemenko Maritim Jakarta.

Luhut menjelaskan, sejumlah kelemahan dalam proyek itu di antaranya soal pembebasan lahan termasuk harga hingga waktu konstruksi.

Menurut mantan Menko Polhukam itu, hingga saat ini tim kecil akan terus melakukan pembahasan teknis mengenai proyek tersebut.

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan, rapat koordinasi masih membahas hal-hal teknis mengenai proyek tersebut. Namun, ia mengaku pembahasannya masih di tahap awal sebelum dilaporkan dalam dua minggu ke depan kepada Presiden Jokowi.

"Kamis akan ada rapat tim teknis," kata dia.

Sahala Lumban Gaol yang juga Komisaris Utama KCIC menambahkan, meski tidak terdengar gaung progresnya sejak peletakan batu pertama pembangunan (groundbreaking) sejak Januari 2016 lalu, proses pembangunan masuk kategori cepat.

"Saya bilang proses ini enggak berlarut-larut. Kalau pihak China mengatakan ini cepat. Jadi kalau dibilang berlarut-larut, tidak. Kita jalani sesuai proses yang ada," ujarnya.

Sahala menjelaskan, salah satu masalah yang cukup signifikan menguras waktu adalah proses pembebasan lahan yang baru bisa dilakukan setelah rencana tata ruang wilayah (RTRW) nasional rampung pada April 2017.

"Artinya pembebasan tanah tidak bisa dilakukan walaupun dulu trasenya sudah keluar, izin pembangunan sudah keluar, tapi harus kita ikuti aturan-aturannya," pungkasnya.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan tidak akan selesai pada akhir 2019 atau meleset dari target waktu yang direncanakan. Proyek tersebut dipastikan rampung pada 2020. (ant/yps)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.